SDI Logo
Organization
Kabupaten Nias Selatan

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Informasi Dataset

07-11-2022

12-08-2024

6a213587-cede-4379-af3a-b1179f5c9190

Dataset Serupa
Giving of Formulated Pellet on Javan Porcupine (Hystrix javanica F. Cuvier, 1823...

Pemberian pelet formula pada landak Jawa (Hystrix javanica F. Cuvier, 1823) : pe...

Giving formulated pellet on javan porcupine (Hystrix javanica F. Cuvier, 1823): ...

Pemberian pelet formula pada landak Jawa (Hystrix javanica F. Cuvier, 1823) : pe...

Nutritional Components from the Tail Meat of Sunda Porcupine (Hystrix javanica F...

This study aimed to examine meat nutritional components from the tail of porcupi...

The Addition Of Potato Biscuit In The Feed Of Sumatran Slow Loris (Nycticebus Co...

This experiment aims to determine the effect of the addition of potato biscuit o...

Sifat Fisik dan Kimia Daging Landak Jawa (Hystrix javanica F. Cuvier, 1823) yang...

This study is aimed to determine the effect of additional concentrate feed on th...

INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.

Application Of Formulated Pellet On Javan Porcupine (Hystrix Javanica F. Cuvier, 1823): Effects On Feed Intake, Feed Conversion, And Digestibility In Pre-Domestication Condition

Terbatas

Pemberian pelet formula pada landak Jawa (Hystrix javanica F. Cuvier, 1823) : pengaruhnya terhadap konsumsi, konversi pakan, dan kecernaan pada kondisi pra budidaya. Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian pelet formula pada landak Jawa terhadap konsumsi, konversi pakan, dan kemampuan cerna. Penelitian berlangsung selama 40 hari (12 hari preliminary dan 28 hari masa pengumpulan data) di Penangkaran Mamalia Kecil, Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi – LIPI, Cibinong. Selama penelitian, delapan ekor landak masing-masing ditempatkan di dalam kandang metabolik berukuran 1,4 m x 1,2 m x 1,0 m (panjangx lebar x tinggi). Rancangan penelitian adalah rancangan acak lengkap terdiri dari 4 perlakuan ransum dan dua ulangan yaitu ransum kontrol (T0), ransum diberi pelet formula 50 g/ekor/hari (T1), ransum diberi pelet formula 100 g/ekor/hari (T2), dan ransum diberi pelet formula 150 g/ekor/hari (T3). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesukaan landak Jawa terhadap jenis pakan penelitian berturut-turut adalah bengkuang, ketimun, talas belitung, pelet formula, kangkung, jagung manis, daun kitengis, kelapa, ubi jalar, dan kunyit. Konsumsi nutrien, kecuali lemak pada perlakuan pemberian pelet formula (T1, T2, T3), lebih tinggi dibanding perlakuan kontrol (T0). Konversi pakan pada landak T0 lebih tinggi dibandingkan pada landak T1, T2, dan T3, masing-masing 12,45 persen; 8,15 persen; 6,98 persen;, dan 5,58 persen. Kecernaan bahan kering adalah 94,44 persen (T0); 95,79 persen (T1), 95,08 persen (T2); dan 97,16 persen (T3), sedangkan kecernaan bahan organikadalah 94,55 persen (T0), 96,16 persen (T1); 95,64 persen (T2); dan 97,45 persen (T3). Total digestible nutrien (TDN) tinggi pada semua perlakuan, yaitu 90,40 persen (T0); 92,69 persen (T1); 92,03 persen (T2); dan 94,25 persen (T3) yang menggambarkan landak mampu mencerna semua nutrien pakan dengan baik. Jurnal Biologi Inddonesia Vol. 7 No. 1. Hlm: 157-170.

Data and Resources

Metadata

Version
Produsen Data
Email Produsen Data
Walidata
Email Walidata
Periode Data
Akses Data
Kode Daftar Data
Kode Indikator MMS
Kode Standar Data
Satuan
Ukuran
Jenis Data
Kategori
Data Prioritas
Kriteria Prioritas
Indikator Prioritas
Kode Metadata Kegiatan