Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
84586766-3709-489e-a7e1-f1843de92b52
Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu potensi sumberdaya laut yang sanga...
Perairan laut Pulau Pari merupakan perairan yang direncanakan untuk kepentingan ...
Gunung Kidul merupakan salah satu Kabupaten yang terluas di Provinsi Daerah Isti...
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis musim pemijahan kerang darah sehingga d...
Pendugaan Stok ikan ditujukkan untuk mendapatkan informasi jumlah atau berat ika...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Beberapa Aspek Reproduksi Siput Lambis lambis di Pesisir Perairan Yenusi, Biak
Siput Lambis lambis merupakan salah satu spesies siput yang sangat digemari masyarakat dan selalu diambil dalam semua ukuran yang ditemui. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena dalam jangka waktu panjang, keberadaannya di alam akan semakin berkurang karena tidak ada kesempatan untuk bereproduksi secara alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nisbah kelamin dan tingkat kematangan gonad L. lambis di perairan Yenusi, sehingga waktu penangkapan yang tepat dapat diatur. Sampel dikumpulkan setiap bulan dari bulan Januari sampai Desember 2013, dan pengujian serta analisis histologis dilakukan di laboratorium. Jumlah total sampel yang dikumpulkan sebanyak 99 ekor dengan jumlah siput jantan 45 ekor dan betina 54 ekor. Nisbah kelamin siput jantan dan betina adalah 1,0:1,2. Tingkat kematangan gonad yang ditemukan mencakup keempat tahap perkembangan gonad dari TKG I hingga TKG IV. Perkembangan gonad memperlihatkan proses pembentukan dan pematangan gonad serta pemijahan yang terjadi sepanjang tahun, dengan puncak pemijahan pada bulan Januari sampai Maret 2013. Ukuran panjang cangkang yang diperoleh berkisar 4,55–13,72 cm yang mengindikasikan over eksploitasi. Karena kebiasaan penduduk lokal yang mengambil siput dalam semua ukuran yang ditemui, diperlukan strategi pengelolaan yang lestari, di antaranya penutupan area penangkapan pada saat L. lambis berada pada puncak pemijahan, dan penangkapan hanya boleh dilakukan pada individu dewasa dengan ukuran cangkang minimal 7 cm, dengan mengamati kondisi cangkang yang tebal dan lipatan marjinal yang telah terbentuk. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, Vol. 1, No. 3. Hal. 1-9 ISSN 0125-9830