Biodiesel Energi Baru Terbarukan dari Mikroalga Perairan Tawar Sebagai Penopang Ketahanan Energi Nasional

Biodiesel sebagai bioenergi baru terbarukan akan menjadi primadona bahan bakar transportasi masal, PLN dan industri dimasa depan karena ia dapat menggantikan energi konvensional yang semakin menipis dan langka diperut ibu pertiwi. Menurut Anonim ( 2005 ), cadangan minyak bumi cukup samapai 18 tahun kedepan, cadangan gas bumi 61 tahun kedepan dan batu bara 147 tahun lagi. Untuk mendukung keamanan ketersediaan energi 2005 - 2025, Kementrian RISTEK telah mencanangkan energy terbarukan dari kelapa sawit dan jarak pagar untuk substitusi bertahap terhadap bahan bakar diesel transportasi umum. Kenyataannya sampai Juli 2012 pelaksanaan penggunaan bahan bakar biosolar baru 7,5 persen atau B7,5. Sedangkan industri batubara baru B2. Minyak kelapa sawit berbenturan terhadap minyak goreng dan produksinya 5.950 l/ha/tahun. Sedangkan jarak pagar hanya 1.500 l/ha/tahun. Disamping itu, kelapa sawit dan jarak pagar bermasalah terhadap pembukaan lahan besar-besaran, deforestri dan berefek global warming. Untuk itu, salah satu sumber energi baru terbarukan potensial dimasa mendatang yang mampu menopang ketahanan energi nasional berasal dari sumber daya hayati perairan tawar yaitu mikroalga yang dapat menghasilkan biodiesel 48.000 72.000 liter/ha/tahun ( Kabinawa, 2012 ). Pada kesempatan ini akan dipaparkan tentang bioresourses perairan tawar, bioddiesel sebagai energi potensial baru terbarukan dari mikroalga perairan tawar, keunggulan bioenergi mikroalga, pengembangan bioenergi mikroalga, masalah dan hambatannya. Prosiding Seminar Nasional XVI Kimia dalam Pembangunan Hal. 673 - 684 ISSN / ISBN / IBSN : ISSN:0854-4778