Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
e81eb561-c47e-4d4c-bd2a-c0bb424e231b
Research on the diversity of forest plants and cultivated crops as feed resource...
This study is aimed to determine the effect of additional concentrate feed on th...
This study is aimed to determine the effect of additional concentrate feed on th...
South Kalimantan is one of the densely diverse sites for flora and fauna. One of...
Kabupaten Malinau terkenal sebagai daerah dengan keragaman jenis tumbuhan buah y...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Diversitas Tumbuhan Pakan, Habitat dan Pemanfaatan Landak (Hystrix sp.) di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menghimpun data diversitas tumbuhan hutan sebagai sumber pakan, habitat, dan pemanfaatan landak (Hystrix sp.) di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Metode yang digunakan adalah metoda jelajah dan laporan penduduk setempat guna mendata sebaran habitat landak dan pengumpulan jenis-jenis tumbuhan hutan sebagai sumber pakannya. Dari Sumatera Selatan diketahui 48 jenis tumbuhan hutan tergolong dalam 24 famili sebagai sumber pakan landak, sedangkan dari Kalimantan Timur tercatat 45 jenis tumbuhan pakan landak yang tergolong dalam 22 famili serta 1 jenis pakan asal hewan. Bagian tumbuhan yang dikonsumsi landak didominasi oleh umbut, rebung, biji, buah, umbi, rimpang, tunas muda, pucuk muda, dan kulit batang. Di Sumatera Selatan, habitat landak berupa lubang-lubang tanah dan lubang pada bebatuan di perbukitan yang curam, sedangkan di Kalimantan Timur habitat landak berupa lubang-lubang tanah dan lubang pada bebatuan karang pada kemiringan sekitar 75o. Di Sumatera Selatan masih dapat dijumpai sarang landak, sedangkan di Kalimantan Timur banyak habitat landak yang rusak/hilang akibat pembukaan hutan. Daging landak, baik di Sumatera Selatan maupun di Kalimantan Timur, dimanfaatkan penduduk sekitar habitat sebagai sumber protein, dan di Kalimantan Timur duri landak dimanfaatkan sebagai cenderamata. Pembukaan hutan untuk perkebunan, pertambangan, dan permukiman telah menurunkan ketersediaan tumbuhan hutan sumber pakan dan semakin menyempitnya habitat landak yang berdampak semakin terancamnya kehidupan landak di kedua provinsi tersebut. Pros. Sem. Nas. Masy. Biodiv. Indon., Vol. 1, No. 3. Hal. 673-681 ISSN 2407-8050