![Image](https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3f/Main_Logo_of_National_Research_and_Innovation_Agency_of_Indonesia.svg/1200px-Main_Logo_of_National_Research_and_Innovation_Agency_of_Indonesia.svg.png)
Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
21570439-2852-4575-9d6a-20a26be27e02
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Dynamics Of Biogeochemistry Of Sulfur In Lake Maninjau
Fenomena alam yang disebut sebagai tubo belerang berulang kali terjadi di Danau Maninjau di mana air yg berbau sulfur menyebabkan kematian ikan secara massal. Biogeokimia sulfur di danau yang kaya sulfur menjadi sangat penting untuk dipelajari pada danau yang masukan bahan organiknya tinggi seperti di Danau Maninjau, dimana sudah terjadi eksploitasi budidaya ikan dengan keramba jaring apung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari biogeokimia sulfur di Danau Maninjau dan untuk menentukan faktor-faktor yang memicu terjadinya fenomena tubo belerang. Lapisan oksiklin bergeser dari kedalaman 20-40 m pada tahun 2006 mencapai kedalaman 10-20 meter pada tahun 2008. Dinamika biogeokimia sulfur di Danau Maninjau dapat dilihat dari profil sulfida, dimana konsentrasi sulfida meningkat setiap tahunnya. Sulfida bahkan sudah terdeteksi di kolom air pada kedalaman 20 m. Tingginya kandungan sulfida yang dihasilkan mengindikasikan bahwa lebih banyak sulfat yang direduksi pada lapisan hipolimnion. Konsentrasi sulfida pada air pori sedimen mencapai 5 mg/L. Konsentrasi hidrogen sulfida yang toksik mencapai 10-120 μg / L. Konsentrasi sulfat di air berkisar 4 -16 mg / L. Berdasarkan pH, spesies sulfur yang dominan ditemukan di air danau yaitu H2S dan HS. Sebagian besar dari sulfur di Danau Maninjau tersimpan di sedimen dalam bentuk padatan besi sulfida. Akumulasi bahan organik di hipolimnion di bagian danau yang terdalam dan bergesernya lapisan oksiklin dalam periode empat tahun pengamatan menunjukkan efek dari perikanan keramba jaring apung terhadap kondisi danau sangat buruk. Peningkatan konsentrasi bahan organik bisa memainkan peran penting dalam dinamika Biogeokimia sulfur di Danau Maninjau dan bisa menjadi salah satu penyebab utama yang dapat memicu terjadinya feonomena tubo belerang. Limnotek, Vol. XVI, No. 2, Hlm: 74-87 ISSN : 0854-8390