Keanekaragaman Flora Di Pulau Batam Dan Koleksi Tumbuhan Perdana Untuk Kebun Raya Batam

Kawasan hutan di Pulau Batam terdiri atas lindung dan taman wisata alam. Luas peruntukan kawasan hutan lindung di Kota Batam yang tercantum pada RT/RW 20/04 telah berkurang 45 persen dibandingkan pada RT/RW 20/01. Selain itu luas hutan wisata juga berkurang dari 1.403,59 ha menjadi 975,32 ha. Di sisi lain, publikasi mengenai potensi flora di kawasan hutan di Pulau Batam baru sebatas informasi singkat yaitu di kawasan Taman Wisata Alam Muka Kuning, sedangkan informasi mengenai keanekaragaman flora di hutan lindung yang ada di Pulau Batam masih sangat terbatas. Oleh karena itu, upaya untuk menggali dan menyelamatkan potensi kekayaan flora di Pulau Batam harus segera dilakukan seiring dengan perkembangan pembangunan Kebun Raya Batam. Eksplorasi perdana untuk Kebun Raya Batam telah dilakukan pada tanggal 28 Mei sampai 16 Juni 2013 di kawasan hutan di Pulau Batam yang meliputi Hutan Lindung Bukit Dangas, Bukit Tiban, Sei Harapan, Duriangkang, Nongsa, Hutan Bandara, dan Taman Wisata Alam Muka Kuning. Hasil eksplorasi menunjukkan setidaknya ada 67 suku, 137 marga, dan 144 jenis tumbuhan yang berhasil dikoleksi untuk Kebun Raya Batam. Beberapa tumbuhan menarik yang dijumpai di Pulau Batam di antaranya adalah kantong semar (Nepenthes spp.), gaharu candan (Aquilaria hirta Ridl.), bintagur (Calophyllum spp.), dan anggrek raksasa (Grammatophyllum speciosum Blumea). Prosiding Ekspose Pembangunan Kebun Raya dan Seminar Konservasi Flora Indonesia: Membangun Kebun Raya untuk Penyelamatan Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan Menuju Ekonomi Hijau. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI. Hal. 611-624 ISBN 978-979-799-825-7