Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
01abdb68-5ebb-4056-a89a-ecbab07997c5
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pemanfaatan limbah batubara sebagai pemb...
Kenaikan harga bahan bakar minyak menyebabkan banyaknya industri yang semula men...
Potensi bahan galian mineral di daerah Jawa Barat bagian selatan masih belum dim...
Sumber_Daya_Batubara
Merupakan Data Sumber Daya dan Cadangan Batubara Berdasarkan Dokumen Studi Kelay...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Limbah Batubara Sebagai Pembenah Tanah dan Sumber Nutrisi: Studi Kasus Tanaman Bunga Matahari (Helianthus Annuus)
Limbah batubara mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembenah tanah (amelioran). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah batubara dan kompos pada tanah terhadap biomassa tanaman bunga matahari. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah rasio limbah batubara (% berat) yang terdiri dari 6 (enam) perlakuan yaitu 0, 10, 20, 30, 40 dan 50 %. Faktor kedua adalah dosis kompos yang terdiri dari 3 (tiga)perlakuan yaitu 0, 400 dan 800 gram/pot. Kedua faktor tersebut dikombinasikan sehingga diperoleh 18 perlakuan dengan dua kali ulangan sehingga terdapat 36 pot percobaan. Pengaruh perbedaan perlakuan pada percobaan diuji dengan uji ANOVA pada taraf 5%, sementara untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan pada masing-masing faktor dilakukan uji jarak berganda Duncan, pada taraf ketelitian 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan limbah batubara atau kompos pada tanah meningkatkan biomassa tanaman bunga matahari, namun bila keduanya dikombinasikan tidak berpengaruh terhadap biomassa tanaman. Penambahan limbah batubara 50% (% berat) dan kompos 800 g/pot pada tanah menghasilkan biomassa tanaman bunga matahari tertinggi yaitu masing-masing sebesar 0,16 kg dan 0,14 kg bk (berat kering). Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan Vol. 22 No. 2 (2012). Hlm: 91-104.