Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
183f8b83-ab10-488d-a375-a7b06890ef6f
Penelitian Peluang Kerjasama Indonesia-Timur Tengah di Bidang Ekonomi Politik me...
Penelitian ASEAN Menyambut Era Digital: Peluang Dan Kendala merupakan salah satu...
Kajian yang dilakukan oleh kelompok Studi Politik Luar Negeri Indonesia (Polugri...
Penelitian Kerjasama Ekonomi Sub-Regional ASEAN dan Peningkatan Ekspor di Kawasa...
Postharvest handling application is one of the ways to increase agricultural com...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Peluang Pemanfaatan e-ASEAN untuk Pemulihan Ekonomi di Indonesia
Setiap tahun, Kelompok Penelitian ASEAN di Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI melakukan studi tentang berbagai isu politik dan ekonomi politikm di dalam lingkungan perhimpunan kawasan ini. Selama dua tahun terakhir, Kelompok telah memusatkan perhatian pada isu-isu Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communications Technology, atau ICT). Pertanyaan yang pasti muncul adalah: Apa kaitan antara teknologi dengan politik? ICT menyangkut banyak sekali keputusan politik dalam suatu negara. Sebagaimana halnya prasarana publik lainnya, seperti jalan raya dan jaringan irigasi, ICT memungkinkan daerah-daerah terpencil dan terkebelakang dapat dengan cepat mengembangkan perekonomian lokal dan menyusul daerah-daerah lainnya yang sudah lebih maju. Namun, berbeda dari pembangunan jalan raya dan jaringan irigasi, infrastruktur ICT membutuhkan keterlibatan banyak sekali pelaku-investor swasta, operator, pelanggan dan sebagainya. Disamping itu, ada banyak isu yang muncul dalam ICT, seperti deregulasi, kompetisi, penentuan tarif, kewajiban universal, interkoneksi, adopsi standard dan bahkan dampak dari kebijakan otonomi daerah pada investasi ICT. Banyaknya kepentingan yang bermain membuat isu-isu ini seringkali harus ditangani oleh pemerintah, yang harus berperan sebagai regulator yang adil. Sebagaimana langsung dapat dilihat, fungsi-fungsi regulator ini tidak terlepas dari keputusan-keputusan politis. Pengalaman di banyak negara juga memperlihatkan bahwa kecepatan suatu negara dalam mengadopsi ICT sangat ditentukan oleh "who's championing it?" Di Malaysia, sebagai contoh, derap pembangunan ICT sangat ditentukan oleh visi Perdana Menteri Mahathir Mohammad. Bahkan India sendiri, yang kini dikenal sebagai salah satu powerhouse dalam industri ICT global, baru mulai membangun sentra-sentra pengembangan perangkat lunak mereka setelah pemerintahan Perdana Menteri Rajiv Gandhi menyadari potensi industri ini. Pada waktu itu, India sangat membutuhkan reformasi ekonomi untuk mengatasi kemiskinan mereka, dan kini ternyata mereka sanagat berhasil mengembanagkan industri ICT untuk membawa India keluar dari kemiskinan itu. Buku ini terdiri dari: Bab I: Peluang Pemanfaatan e-Asean untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia Bab II: Malaysia: Menuju Wawasan 2020 dengan ICT Bab III: Singapura: Dari "Intelligent Island" ke Pusat ICT Bab IV: vIetnam: Akselarasi Pembangunan Industri ICT Bab V: Indonesia: Kesempatan untuk Belajar Bab VI: ICT untuk Pemuliahan Ekonomi Nasional Indonesia Bab VII: TRekomendasi Kebijakan