Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
a28f4a9d-a429-4cc7-b7d7-46008f7b0139
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis fekunditas dan diameter tel...
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis musim pemijahan kerang darah sehingga d...
Kerang darah merupakan salah satu jenis kerang yang bernilai ekonomi, daging ker...
Kekerangan merupakan salah satu jenis biota laut yang banyak diminati oleh masya...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Perkembangan Gonad Kerang Darah (Anadara antiquata) Di Perairan Pulau Auki, Kepulauan Padadido, Biak, Papua
Anadara sp adalah salah satu jenis bivalvia laut yang bernilai ekonomis penting dan jenisnya tersebar hampir di seluruh perairan pantai mulai dari Pasifik Barat, Fiji, Afrika, Turki, Florida, Georgia, Malaysia, Thailand, Jepang dan Korea. Penelitian perkembangan gonad kerang dilakukan setiap bulan selama 10 bulan (Juni 2009-Maret 2010). Tujuannya adalah untuk mengetahui perkembangan gonad kerang darah. Sampel diambil setiap bulan, diukur panjang, tinggi dan lebarnya. Penentuan jenis kelamin dilakukan dengan melihat pewarnaan gonad dan ditentukan tingkat perkembangan gonadnya secara morfologi dan secara histologi. Nisbah kelamin 1,00:1,67 dan hasil uji chi-square tidak berbeda nyata (p<0,05). Hasil pengamatan terhadap gonad kerang darah (A. antiquata) secara morfologi maupun histologi, menunjukkan lima tahap perkembangan yaitu TKG I (resting phase/fase istitahat), TKG II (developing phase/fase perkembangan), TKG III (maturing phase/fase pematangan), TKG IV (partially spent/salin sebagian), dan TKG V (full spent/salin sempurna). Pemijahan terjadi sepanjang tahun dengan puncak pemijahan terjadi pada bulan September dan Oktober 2009. Suhu air berkisar 29.5-31oC, salinitas berkisar 30-32o/oo selama penelitian. Sebagai kesimpulan, perkembangan gonad kerang darah (A. antiquata) di perairan Pulau Auki Kepulauan Padaido dapat dibagi menjadi lima tahap (resting, developing, maturing, partially spent & full spent phase). Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 37 (1) 2011