SDI Logo
Organization
Kabupaten Nias Selatan

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Informasi Dataset

07-11-2022

12-08-2024

048152b5-543a-435f-bc5c-bd8fe9c1cf2f

Dataset Serupa
Eksplorasi stok karbon dan estimasi biomassa pada beberapa tipe ekosistem di Cag...

Salah satu ekosistem di Indonesia yang berperan penting sebagai stok karbon adal...

Pritchardia Pacifica Seem. & H. Wendl.: Perkecambahan Biji Palem yang Berpotensi...

Palaquium rostratum is a gigantic tree found in the Malay Peninsula, Sumatra, Bo...

Anggrek Primitif di Sumatera yang Berpotensi sebagai Tanaman Hias

Anggrek primitif adalah jenis tumbuhan peralihan antara suku-suku dari ordo Aspa...

Kekayaan Anggrek Tanah di Kawasan Gunung Prau, Jawa Tengah yang Berpotensi Sebag...

Gunung Prau merupakan salah satu kawasan yang dikelola oleh PT Perhutani Unit I ...

Flora Berpotensi sebagai Bahan Obat di Suaka Margasatwa Cikepuh, Sukabumi, Jawa ...

Penelitian tentang Keragaman tumbuhan dan potensi pemanfaatannya sebagai bahan o...

INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.

Pertumbuhan Awal Biji-biji Tanaman Asli Cagar Biosfer Cibodas, Jawa Barat yang Berpotensi sebagai Penyimpan Stok Karbon Tinggi

Terbatas

Cagar Biosfer Cibodas (CBC) merupakan salah satu cagar biosfer tertua di Indonesia yang menjadi model pengelolaan kawasan berkelanjutan dalam rangka adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. CBC meliputi beberapa tipe ekosistem, baik ekosistem alami berupa kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) maupun ekosistem buatan, salah satunya Kebun Raya Cibodas (KRC) sebagai area penyangga (buffering zone). Salah satu tahapan dalam upaya mitigasi perubahan iklim yang dilakukan oleh KRC adalah dengan perbanyakan tumbuhan asli yang berpotensi sebagai penyimpan stok karbon tinggi. Acer laurinum Hassk. dan Altingia excelsa Noronha merupakan jenis tumbuhan asli kawasan Gunung Gede Pangrango yang memiliki potensi tersebut. Penelitian ini menggunakan desain percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial untuk membandingkan pertumbuhan biji A. laurinum dan A. excelsa dengan perlakuan sungkup dan tanpa sungkup, serta lima media tanam yang berbeda (cocopeat, humus, humus-sekam, pasir, dan sekam). Analisis data dilakukan dengan menggunakan program Statistical Tool for Agricultural Research (STAR) dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan biji A. laurinum lebih cepat dibandingkan A. excelsa. Perlakuan tanpa sungkup menghasilkan persentase germinasi yang lebih tinggi pada biji A. laurinum, sedangkan daya kecambah A. excelsa lebih cepat pada perlakuan sungkup. Secara umum, media humus menghasilkan daya kecambah yang paling baik untuk kedua perlakuan tanaman. Media humus dan perlakuan sungkup merupakan perpaduan terbaik untuk pertumbuhan biji A. laurinum dilihat dari parameter tinggi batang, jumlah daun, panjang dan lebar daun, serta panjang akar. Sementara itu, media pasir dan perlakuan tanpa sungkup menghasilkan A. excelsa dengan tinggi batang, jumlah daun, serta panjang daun yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Kelembapan dan pH media optimum untuk pertumbuhan kedua biji berturut-turut berkisar antara 40-80% dan 5,8-6,8. Perbanyakan tanaman yang berpotensi menyimpan cadangan karbon tinggi perlu terus ditingkatkan serta diupayakan untuk dapat diaklimatisasi kembali ke alam dalam rangka mitigasi perubahan iklim. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biologi Indonesia,Vol. 3, No. 3. Hal. 412-419 ISSN 2407-8050

Data and Resources

Metadata

Version
Produsen Data
Email Produsen Data
Walidata
Email Walidata
Periode Data
Akses Data
Kode Daftar Data
Kode Indikator MMS
Kode Standar Data
Satuan
Ukuran
Jenis Data
Kategori
Data Prioritas
Kriteria Prioritas
Indikator Prioritas
Kode Metadata Kegiatan