Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
d2e00523-e854-488e-b03b-ef58e8a329b5
Pertanian terpadu merupakan sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian, petern...
Penelitian kualitas air pada 'embung', suatu penampungan air buatan di Provinsi ...
Dataset ini berisikan data potensi sumber kesejahteraan sosial atau biasa dising...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Potensi Embung Untuk Pengembangan Budidaya Pertanian Mencapai Pembangunan Ramah Lingkungan Di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Permasalahan pembangunan pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Timur, terkait dengan faktor alam, seperti keterbatasan air, kondisi lahan sub optimal, dan iklim, serta faktor sosial dan budaya. Faktor-faktor utama tersebut mengakibatkan pengembangan pertanian dilaksanakan berdasarkan budaya masyarakat yang cenderung tidak ramah terhadap kpnservasi lingkungan. Pertanian dengan sistem tebas bakar dengan metode yang ekstensif, masih banyak dilakukan oleh petani di pedesaan NTT. Pemeliharaan ternak dengan membiarkannya terlepas di kebun-kebun, berakibat merusak pertumbuhan rumput dan vegetasi penutup tanah lainnya, yang mengakibatkan tanah peka terhadap erosi. Praktik pertanian dan pemeliharaan ternak dengan sistem seperti tersebut di atas, berdampak serius terhadap degradasi lingkungan. Untuk mengantisipasi permasalahan yang disebabkan oleh faktor alam dan faktor sosial tersebut, Pemda NTT membangun embung-embung sejak tahun 1985 hingga saat ini (tahun 2013). Sejak awal pembangunannya hingga saat ini, telah terbangun sebanyak 400 embung-embung di NTT. Dari hasil pengamatan dan penelitian, ditunjukkan bahwa embung bukan hanya berperanan untuk penyediaan air minum masyarakat, tetapi juga irigasi pertanian, pemeliharaamn ternak, dan sangat potensial untuk pengembangan budidaya ramah lingkungan. Paper ini menyampaikan konsep pembangunan pertanian terpadu berbasis embung, yakni: pengembangan intensifikasi pertanian dengan sistem paronisasi di pekarangan penduduk sebagai solusi dari sistem budidaya peternakan di lepas di kebun-kebun; pengembangan budidaya pertanian secara hemat air (menggunakan plastik polibag); penanaman rumput dan jenis tanaman lokal untuk penyediaan pakan ternak dan konservasi lahan. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi, budidaya pertanian terpadu yang mengadopsi konsep agroforestri perlu dilengkapi dengan inovasi teknologi dari hasil-hasil penelitian, seperti penggunaan benih dan bibit unggul, penggunaan pupuk organik hayati, dan pengendalian hama secara hayati. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Ramah Lingkungan. Bogor, 29 Mei 2013. P: 441-451