Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
61ace8c8-5398-41b4-88c4-9df940fd5d6a
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kontribusi keanekaragaman hayati dalam pe...
Carbondioxide (CO2) Absorption by Trees in "Mekar Sari" Fruit Garden, Bogor, in ...
Study of carbon dioxide (CO2) absorption in some plant species on the forest flo...
Hutan merupakan salah satu unsur penting penopang keberlangsungan Bumi dan kehid...
Persentase Perubahan Emisi CO2/Emisi Gas Rumah Kaca
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Potensi Serapan Gas Karbondioksida (CO2) Pada Jenis-Jenis Pohon Pelindung Jalan
Penelitian Potensi serapan gas karbondioksida (CO2) pada beberapa jenis pohon pelindung jalan di Kota Bogor dan sekitarnya dikalukan pada bulan April sampai dengan Mei 2013 dengan menggunakan alat portabel Lci ADC Bioscientific Ltd. Photosynthesis System. Inventarisasi jenis-jenis pohon pelindung jalan di sekitar lokasi penelitian dilakukan dengan cara survei dan sebanyak enam puluh tiga sampel dari dua puluh satu jenis pohon pelindung jalan telah dipilih sebagai target pengukuran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan serapan CO2 pada masing-masing jenis pohon pelindung jalan. Hasil dilaporkan bahwa, tercatat dua puluh satu jenis pohon pelindung jalan. Pohon Angsana (Pterocarpus indicus), Mahoni (Swietenia macrophylla), Kenari (Canarium indicum), dan Tanjung (Mimusops elengi) merupakan jenis pohon pelindung jalan yang umum ditanam di Kota Bogor dan sekitarnya. Laju penyerapan CO2 tertinggi tercatat pada jenis Kersen (Muntingia calabura) yakni rata-rata 23,92 μmol/m2/detik, diikuti oleh jenis Bintaro (Cerbera manghas) 16,42 μmol/m2/detik, Dadap (Erythrina crista-galli) 16,38 μmol/m2/detik dan Trembesi (Albizia saman) 15,87 μmol/m2/detik. Sedangkan jenis yang umum ditanam berada pada kisaran di antara angka 8 hingga 13 μmol/m2/detik, seperti Angsana (Pterocarpus indicus) 12,79 μmol/m2/detik, Kenari (Canarium indicum) 9,39 μmol/m2/detik, Tanjung (Mimusops elengi) 8,72 μmol/m2/detik dan Mahoni (Swietenia macrophylla) 8,30 μmol/m2/detik. Sedangkan penyerapan CO2 terendah adalah Burahol (Stelechocarpus burahol) dengan nilai rata-rata 7,16 μmol/m2/detik, Bunga Saputangan (Maniltoa grandiflora) 7,89 μmol/m2/detik dan Damar (Agathis alba) 7,86 μmol/m2/detik. Adanya korelasi positif di antara laju transpirasi dengan laju penyerapan CO2 dan pembukaan stomata daun pada semua jenis pohon yang diukur. Jurnal Biologi Indonesia 10 (2):2014