Puminal Termodifikasi sebagai Pupuk Alternatif untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Pangan di Jawa Barat Selatan

Program ketahanan pangan nasional tidak terlepas dari permasalahan pupuk yang saat ini dihadapi, yaitu kelangkaan dan/distribusi serta tingginya harga pupuk bersubsidi.Masalah tersebut juga dihadapi oleh para petani tanaman pangan di wilayah Jawa Barat selatan, sehingga diperlukan adanya pupuk alternatif sehingga ketergantungan terhadap pupuk kimia (bersubsidi) dapat dikurangi. Puslit Geoteknologi LIPI pada tahun 2000 telah melakukan penelitian pupuk dari bahan baku mineral alam yang diberi nama Pupuk Mineral Alam (PUMINAL), namun hasil yang diperoleh belum optimal sehingga masih perlu dikembangkan lagi.Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan produk PUMINAL dengan melakukan modifikasi dalam formulasi dan bahan bakunya sehingga diperoleh prototipe PUMINAL Termodifikasi yang bersifat unggul dan layak baik secara teknis, ekonomis maupun lingkungan. Bahan baku utama yang digunakan dalam PUMINAL termodifikasi ini adalah batuan dan/atau bahan organik lainnya yang banyak mengandung mineral atau unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman, seperti Nitrogen (N), Kalium (K), dan Posfor (P). Bahan baku utama pembuatan PUMINAL Termodifikasi terdiri dari batuan fosfat, zeolit, pupuk kandang (sapi dan ayam) dan limbah alam (batang pisang dan sabut kelapa). Seluruh bahan baku diambil dari daerah Jawa Barat bagian selatan yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi. Keseluruhan bahan baku utama tersebut diformulasikan untuk menghasilkan prototipe produk PUMINAL Termodifikasi dalam bentuk granul (pellet) untuk kemudian diaplikasikan pada tanaman pangan. Prosiding Pemaparan Hasil Penelitian Pusat Penelitian Geoteknologi-LIPI 2013.