SDI Logo
Organization
Kabupaten Nias Selatan

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Informasi Dataset

07-11-2022

12-08-2024

7fd48736-47c5-4f64-b6c9-8fd5ba56e524

Dataset Serupa
Strategi Mitigasi dan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim: Studi Kasus Komunitas N...

Global climate change influences poverty phenomena and will be a challenge to co...

Jumlah cagar budaya yang dimanfaatkan untuk fasilitasi study pembelajaran masyar...

<p><label class="form-control scroll">Jumlah cagar budaya yang dimanfaatkan untu...

Eksplorasi stok karbon dan estimasi biomassa pada beberapa tipe ekosistem di Cag...

Salah satu ekosistem di Indonesia yang berperan penting sebagai stok karbon adal...

Peta Usulan Zona Transisi Cagar Biosfer Taman Nasional Berbak Sembilang Kab. Ban...

Sumber Peta dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Tahun 2017. Peta ini ...

Peta Kawasan Hutan Lindung Cagar Biosfer Taman Nasional Berbak Sembilang Kab Ban...

Sumber Peta dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Tahun 2017. Peta ini ...

INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.

Studi Etnoekologi Masyarakat Toro Di Cagar Biosfer Lore Lindu Sulawesi Tengah

Terbatas

Studi etnoekologi masyarakat Toro membahas sistem pengetahuan masyarakat Toro tentang lingkungan dan sumber daya alam hayati (SDAH) yang ada di dalamnya. Terdapat 5 (lima) langkah dalam studi etnologi masyarakat Toro yaitu (1) Melakukan identifikasi kondisi ekosistem aktual kawasan masyarakat Toro; (2) Mengetabui "corpus"atau pola pikir, persepsi dan konsepsi masyarakat Toro tentang lingkungan dan SDAH; (3) Mengetahui "praxis" atau kegiatan produksi dan strategi adaptasi yang dikembangkan masyarakat Toro untuk mengelola SDAH dan lingkungannya; (4) Analisis ilmiah tentang praxis yang dikembangkan masyarakat Toro; dan (5) Pengembangan strategi adaptasi pengelolaan SDAH dan lingkungannya. Hasil studi menunjukkan bahwa masyarakat Toro memiliki pengetabuan yang baik tentang satuan lingkungan dan SDAH yang terdapat di dalamnya. Dalam rangka pengelolaannya masyarakat Toro membagi satuan lingkungan sesuai dengan fungsi dan perannya meliputi (1) Wanakiki yaitu kawasan hutan primer yang dilindungi; (2) Wana yaitu kawasan hutan rimba untuk kegiatan ekstraktivism hasil hutan non kayu); (3) Pangale yaltu kawasan hutan peralihan hutan sekunder-hutan primer sebagai cadangan untuk kegiatan perladangan atau kebun; ( 4) Oma yaitu kawasan bekas kebun yang telah menjadi hutan sekunder, meliputi: (a) Oma ntua (hutan sekunder tua, > 15 tahun); (b) Oma ngura (hutan sekunder, 5-15 tahun); (c) Oma ngkuku (hutan sekunder, 3- 5 tahun); dan (d) Balingkea (bekas kebun, 1-2 tahun); (5) Sawah, kebun kopi, kebun coklat, kebun palawija dan tanaman pangan lainnya (kawasan usahatani; dan (6) Ngata: kampung atau desa (kawasan pemukiman). Masyarakat Toro mengembangkan strategi dalam mengelola setiap satuan lingkungan untuk mendapatkan manfaat dalam kehidupannya, baik melalui kelembagaan tradisional maupun melalui strategi adaptasi kegiatan produksi. Prosiding Seminar Nasional Biologi-IPA, Surabaya, 19 Januari 2013. Hal. 35-47 ISBN 978-979-028-573-6

Data and Resources

Metadata

Version
Produsen Data
Email Produsen Data
Walidata
Email Walidata
Periode Data
Akses Data
Kode Daftar Data
Kode Indikator MMS
Kode Standar Data
Satuan
Ukuran
Jenis Data
Kategori
Data Prioritas
Kriteria Prioritas
Indikator Prioritas
Kode Metadata Kegiatan