Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
68f410e4-d1dd-456b-b8be-1df2853017d2
Bakteri heterotrofik berperan penting dalam sistem perairan sebagai perombak dan...
Konsepsi penataan ruang perairan danau adalah upaya untuk menjamin keberlangsung...
Jumlah Pembudidaya Keramba Jaring Apung di Kabupaten Aceh Timur
Danau Maninjau merupakan salah satu danau di Indonesia yang memiliki banyak fung...
Danau Matano merupakan salah satu lokasi tujuan wisata yang terletak di Kabupate...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Dekomposisi Padatan Tersuspensi oleh Bakteri Heterotrofik dari Keramba Jaring Apung di Danau Toba
Kegiatan budidaya ikan dengan sistem keramba jaring apung (KJA) di Danau Toba berpotensi sebagai sumber asupan bahan organik di perairan tersebut, baik dalam bentuk terlarut maupun tersuspensi. Sampling sedimen dilakukan di Danau Toba pada Juli 2011. Penelitian dilakukan secara ex situ di Laboratorium Mikrobiologi Pusat Penelitian Limnologi LIPI. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui laju dekomposisi padatan tersuspensi pada sedimen secara mikrobiologis oleh bakteri heterotrofik dari Danau Toba, khususnya pada lokasi KJA. Parameter yang diamati adalah kandungan TSS (Total Suspended Solids) dan VSS (Volatile Suspended Solids), fisika-kimia air dan kelimpahan bakteri. Analisis TSS dan VSS dilakukan dengan metode gravimetri, dan penghitungan kelimpahan bakteri menggunakan metode TPC (Total Plate Count) pada media nutrien agar dan inkubasi selama 24-72 jam pada suhu kamar. Hasil pengamatan menunjukkan konsentrasi padatan tersuspensi pada media yang disterilisasi lebih tinggi dibanding yang tidak disterilisasi dikarenakan adanya penambahan biomassa bakteri yang mati pada saat disterilisasi. Bakteri heterotrofik dari sedimen dasar Danau Toba mampu mendekomposisi padatan tersuspensi cukup baik di dengan laju dekomposisi TSS 0,3-28,9 mg/L/72 jam dan VSS 0,1- 20,1 mg/L/72 jam. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, Vol. 39, No. 2. Hal. 167-179 ISSN 0125-9830