Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
3636d34b-2317-49d1-ba88-6fe2cadc8cc3
Penelitian Tantangan Privatisasi di Eropa Tengah dan Timur: Pembelajaran Bagi ln...
Data mengenai promosi-promosi yang diselenggarakan di wilayah ETTAA
Laporan ini ditulis sebagai bagian dari kegiatan Program Kompetitif Lembaga Ilmu...
Penelitian Demokratisasi di Indonesia, Thailand dan India merupakan salah satu d...
Studi ini didasarkan pada aspek etnobotani yang membahas pengetahuan masyarakat ...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Demokratisasi di Eropa Tengah dan Timur Pasca Komunis (Studi tentang Polandia, Hongaria, Rumania, Ceko, Slovakia, dan Bulgaria)
Kajian yang dilakukan oleh Kelompok Studi Eropa ini berjudul "Demokratisasi di Eropa Tengah dan Timur Pasca Perang Dingin Polandia, Hongaria, Rumania, Ceko, Slovakia, Bulgaria." Kajian ini merupakan suatu upaya untuk memahami perubahan sosial dan politik di kawasan tersebut. Perubahan tersebut sebagai simbol proses demokratisasi. Di dalam proses ini terjadi sebuah perubahan tatanan masyarakat yang mengakui pluralisme baik secara politik, ekonomi maupun kebudayaan. Demokratisasi di beberapa negara Eropa Tengah dan Timur ini membawa konsekuensi terjadinya konflik sosial. Dimana konflik ini terjadi antara kelompok elit politik yang konservatif khususnya kekuatan komunis melawan kekuatan politik yang reformis yang anti komunis. Bahkan konflik sosial ini sampai menimbulkan korban jiwa diantara elit politik. Namun di sejumlah negara, perubahan tatanan politik ini hanya berdampak kepada munculnya persaingan yaitu: antara kekuatan komunis melawan kekuatan pro demokrasi. Dimana persaingan ini masih dalam koridor persaingan politik yang terkendali dan aman, artinya persaingan ini tidak sampai menimbulkan gangguan keamanan atau jatuhnya korban. Berdasarkan fakta-fakta perubahan sosial di kawasan Eropa Tengah dan Timur tersebut secara umum pola perubahannya dapat dikategorikan ke dalam dua ketegori yaitu, Pertama, pola pergantian pemimpin dan yang kedua adalah pola transformasi. Pola Pergantian pemimpin atau replacements biasanya diwarnai oleh suatu sikap masyarakat yang sangat tidak puas dengan pemimpin terdahulu. Dalam pandangan masyarakat pemimpin tersebut sangat menyengsarakan rakyat pada waktu sebelumnya. Sehingga ketika muncul perubahan sosial maka pemimpin yang demikian dipastikan akan diminta mundur oleh rakyatnya. Sikap ini juga sebagai rasa dendam mereka terhadp pemimpin tersebut. Pola lain dari perubahan tatanan sosial ini ialah pola transformasi dimana demokratisasi justru dipelopori oleh elit yang berkuasa. Para pemimpin melihat suatu realitas politik dimana terjadi semangat masyarakat untuk menegakan nilai-nilai demokrasi. Akibatnya para elit politik yang berkuasa juga meninjau kembali kebijakan politiknya yang konservatif dan menyesuaikan dengan angin demokrasi yang berkembang di masyarakatnya maupun kawasannya. Tentu saja perubahan ini merupakan perubahan yang terkontrol, artinya perubahan politik dilakukan dengan tetap memperhitungkan kepentingan politik para elit tersebut. Buku ini terdiri dari: Bab 1: Pendahuluan Bab 2: Menuju Demokrasi di Polandia Bab 3: Rumania Pasca Perang Dingin: Demokratisasi dan Prospek Kelompok Komunis Reformis Bab 4: Demokratisasi di Hongaria Bab 5: Demokratisasi di Ceko dan Slovakia: Dari Revolusi Permadani Menjadi Perpisahan Permadani Bab 6: Demokratisasi di Bulgaria: Faktor-faktor Pemicu Transformasi di Bulgaria Bab 7: Kesimpulan