SDI Logo
Organization
Kabupaten Nias Selatan

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Informasi Dataset

07-11-2022

12-08-2024

3866cddf-6ce4-47da-8a2c-1354edc2fc6a

Dataset Serupa
Konservasi Das Cimanuk untuk Pelestarian Sumber Daya Air Waduk Jatigede (Kompeti...

Kondisi DAS (Daerah Aliran Sungai) yang tergolong kritis di Indonesia cenderung ...

Penggunaan Citra Landsat 7etm+ untuk Kajian Penggunaan Lahan DAS Cimanuk

Informasi tentang penggunaan lahan diperlukan dalam pengelolaan DAS Cimanuk. DAS...

Rencana Konservasi Sumber Daya Air Kota Mataram

berdasarkan Data Rencana Struktur Ruang dalam RTRW Kota Mataram

Neraca Sumber Daya Air DAS Sapi di Banjarnegara

Meningkatnya kegiatan ekonomi di Kabupaten Banjarnegara menyebabkan meningkatnya...

Sumber Daya Air

Sumber_Daya_Air_PT

INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.

Kajian Penggunaan Lahan dalam Perspektif Konservasi Sumber Daya Air DAS Cimanuk

Terbatas

Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk merupakan salah satu DAS yang termasuk kritis, ditandai dengan peningkatan erosi-sedimentasi dan fluktuasi debit sungai, serta peningkatan pencemaran air sungai. Pada sisi lain, pada Sungai Cimanuk sedang dibangun Waduk Jatigede serba guna, untuk irigasi sawah seluas 90.000 Ha, sumber air baku untuk air bersih 3.500 l/detik, pembangkit tenaga listrik 110 megawatt dan pengendalian banjir daerah Indramayu dan Cirebon. Umur fungsi waduk ini sangat tergantung dari kondisi DAS Cimanuk terutama bagian hulu. DAS dapat dipandang sebagai suatu sistem hidrologi, ada input, proses dan output. Curah hujan sebagai input DAS, air hujan mengalami proses-proses untuk sampai keluar DAS. Proses air hujan menjadi total run-off yang keluar DAS ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik fisik DAS, antara lain : penggunaan lahan, kemiringan dan panjang lereng, sifat-sifat tanah, pola curah hujan dan geomorfologi. Faktor penggunaan lahan dan kelerengan merupakan faktor yang dapat diintervensi oleh manusia, sehingga mudah berubah. Penggunaan lahan akan mempengaruhi kapasitas infiltrasi, atau besaran surface run-off terhadap hujan, evapotranspirasi dan erosi-sedimentasi. Hasil interpertasi dengan Citra Spot tahun 2011, penggunaan lahan DAS Cimanuk bagian hulu yang sebagian besar di Kabupaten Garut terdiri dari hutan sebesar 19,7 persen (28.898 Ha), sawah 26,7 persen (39.038 Ha), ladang 26,6 persen (39.005 Ha), kebun 14,1 persen (20.584 Ha), pemukiman 6,6 persen (9,610 Ha), semak 4,9 persen (7.243 Ha), dan lain-lain 1,4 persen (2.005 Ha). Penggunaan ladang yang luas ini pada umumnya untuk tanaman semusim dan pada lahan dengan kemiringan curam. Hal ini mengakibatkan erosi tanah sangat besar dan prosentase aliran permukaan terhadap curah hujan juga tinggi, maka diperlukan teknik budidaya pertanian yang dapat mengkonservasi tanah dan air. Bila berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Garut tahun 2011-2031 kawasan lindung ditargetkan 84,9 persen, tapi pada saat ini baru mencapai sekitar 50 persen. Permasalahnnya bagaimana kawasan lindung ini benar-benar diperuntukkan sesuai dengan peruntukan RTRW, sehingga akan mendukung konservasi sumber daya air DAS Cimanuk. Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Biologi Nasional-Universitas Soedirman Porwokerto, 30 Agustus-1 September 2013.

Data and Resources

Metadata

Version
Produsen Data
Email Produsen Data
Walidata
Email Walidata
Periode Data
Akses Data
Kode Daftar Data
Kode Indikator MMS
Kode Standar Data
Satuan
Ukuran
Jenis Data
Kategori
Data Prioritas
Kriteria Prioritas
Indikator Prioritas
Kode Metadata Kegiatan