Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
e9aa1903-abac-4829-8fe2-fb5cbbc80f75
The physical oceanographic condition of the western waters of Sumatera was obser...
Terumbu karang merupakan ekosistem yang memiliki nilai ekonomis penting, tetapi ...
Meningkatnya pembangunan di kawasan pesisir Teluk Ambon menyebabkan semakin ting...
Terumbu Karang
Selat Nasik Sub District is one of five sub district in Belitung Regency. This s...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Kondisi Terumbu Karang di Kabupaten Nias dan Kabupaten Simeulue Pasca Satu Tahun Mega Tsunami 2004
Terjadinya bencana mega tsunami pada akhir 2004 telah membawa kerusakan pada ekosistem pesisir termasuk ekosistem terumbu karang. Dalam rangka program rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh dan Sumatra Utara, COREMAP II melaksanakan pengkajian kondisi ekologis pasca satu tahun mega tsunami. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran kondisi ekosistem terumbu karang. Metode yang digunakan adalah Rapid Resources Assesment (RRA). Hasil menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang di sebagian besar wilayah pesisir Pulau Nias dan Pulau Simeulue (7 dari 9 lokasi) pasca satu tahun tsunami masih mengalami kondisi buruk dengan posentasi tutupan berkisar antara 9,6 – 20 %. Hanya 2 lokasi yang mempunyai nilai tutupan sedang yaitu Sumabawa (Nias) 41,3% dan Teupah Selatan (Simeulue) sebesar 36,7%. Namun demikian, pemulihan karang secara alami telah berlangsung ditandai dengan penambahan populasi karang muda. Jurna Segara, Vol. 9, No. 1. Hal. 1-84 ISSN 1907-0659