Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
22992889-6552-4b5f-923d-6ed38ab30179
Meningkatnya pembangunan di kawasan pesisir Teluk Ambon menyebabkan semakin ting...
Terumbu Karang
The study was carried out in July 2009 at 8 stations to observe the abundance, c...
Penelitian struktur komunitas lamun telah dilakukan pada Maret 2013 di Teluk Wed...
Penelitian struktur komunitas ikan di padang lamun dimaksudkan untuk mengetahui ...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Struktur Komunitas Karang Batu dan Kondisi Terumbu Karang di Teluk Lampung
Terumbu karang merupakan ekosistem yang memiliki nilai ekonomis penting, tetapi mudah sekali mengalami kerusakan yang disebabkan oleh faktor alami maupun aktivitas manusia. Meningkatnya aktivitas manusia di sekitar perairan Teluk Lampung tentu akan berpengaruh terhadap ekosistem terumbu karang di perairan tersebut. Untuk mengetahui struktur komunitas karang batu dan kondisi terumbu karang di perairan Teluk Lampung telah dilakukan penelitian pada bulan April 2007. Lokasi yang dipilih yaitu Pulau Tangkil, Pulau Tegal,Pulau Maitem, Pulau Kelagian, Pulau Puhawang, Pulau Lelangga, Tanjung Pidada dan Pulau Balak. Metode yang digunakan yaitu Line Intercept Transect (LIT) dan pengamatan bebas. Hasil penelitian dijumpai 220 jenis karang batu yang termasuk dalam 18 suku. Karang batu jenis Acropora brueggemanni lebih dominan dibanding jenis lainnya di perairan Pulau Tegal, Pulau Puhawang dan Pulau Kelagian. Karang batu jenis Pachyseris Galaxea astreata dan Galaxea fascicularis lebih dominan di perairan PUlau Maitem. Persentase tutupan karang batu umumnya lebih besar dari 60 persen, kecuali di PUlau Lelangga yang hanya sebesar 45,53 persen. Secara umum, berdasarkan persentase tutupan karang batu, kondisi terumbu karang di Teluk Lampung masih bisa dikatergorikan "baik", karena rerata persentase tutupannya 68,95 persen (kurang lebih SE=3,57 persen). OLDI, Vol. 34, No. 2.