Konflik dan Dinamika Politik Lokal: Kelas Pemodal-Negara Versus Masyarakat

Betapapun konflik sudah sering kita dengar dalam khasanah bahasa kita sehari-hari, seperti di media massa dan elektronik, tetapi tak jarang konflik tetap saja sulit dihindari dan kadang-kadang menjadi suatu suguhan berita yang kian tiada arti. Kita kadang terasa kebal menyaksikan peristiwa demi peristiwa yang terjadi di sekeliling kita. Bukan hanya sekedar itu, peristiwa dan kejadian itu terkadang hanya sebatas ingatan. Padahal, setiap detik perubahan apapun itu bentuknya, apakah konflik yang bersifat keras maupun lunak adalah sejarah peradaban kita sebagai bangsa. Hasil Kajian dalam bentuk laporan yang kemudian dibukukan ini, merangkai peristiwa konflik antara masyarakat dengan pemodal dan negara di tiga lokasi yaitu Tapanuli Utara Sumatera Utara, tepatnya konflik antara masyarakat dengan PT. Inti Indo Rayon; konflik yang terjadi antara masyarakat petani baik pendatang maupun asli di Lampung dengan pihak perkebunan baik swasta maupun negara; dan konflik antara masyarakat asli dalam proses industrialisasi di wilayah Batam serta antara buruh dan perusahaan di sana. Sebagai sebuah laporan hasil penelitian, buku ini memberikan tekanan akan pentingnya kita, terutama pembuat kebijakan negara, untuk memahami akar-akar konflik yang terjadi dalam suatu komunitas yang kecil maupun dalam suatu komunitas yang sangat luas. Pemahaman itu adalah mengapa konflik terjadi, apa kira-kira faktor yang menyebabkan, siapa saja yang terlibat dalam proses itu, dan mengapa bisa demikian, bagaimana pemahaman mereka tentang kejadian atau peristiwa konflik yang muncul? Dari pertanyaan-pertanyaan itu, negara state akan banayak memperoleh masukan tentang upaya-upaya pengelolaan konflik dimasa kini dan masa akan datang. Selain itu, negara juga dapat memahami dari segi kebijakan politiknya, mengapa konflik bertipologi tertentu sulit dikelola dan diupayakan penyelesaiannya. Belajar dari ketiga wilayah kajian diatas, tampak bahwa pembangunan yang salah arah akan menciptakan konflik yang sifatnya kompleks karena melibatkan baegitu banyak orang yang terlibat di dalamnya. Sketsa masalah di tiga lokasi kajian, sekurang-kurangnya memberikan kesimpulan seperti itu. Tak heran, kritik yang pernah dilontarkan jauh-jauh hari bahwa pembangunan yang hanya berorientasi ekonomi dalam pengertian untuk menyerap investasi, tanpa memahami kearifan sosio kultural di masing-masing wilayah, akan berdampak mahal bagi modal sosial selanjutnya. Buku ini terdiri dari: Bab 1: Pendahuluan Bab 2: Konflik dan Kelas Pemodal: Tinjauan Teoritik Bab 3: Kelas Pemodal dalam Konflik Lokal Bab 4: Konflik Antara PT. Inti Indorayon Utama dan Rakyat di Porsea Bab 5: Reclaiming Tanah di Sektor Perkebunan: Konflik Masyarakat Versus Pemodal-Negara di Lampung Bab 6: Investasi, Konflik, dan Masa Depan Batam: Sebuah Penjagaan Awal di Tahun 2002 Bab 7: Catatan Penutup