Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
04bd9ab9-e8f7-41ec-a5b2-61573f323a11
The study of effect low temperature to anesthetic with both direct and gradual m...
Berbagai jenis ikan endemik yang berasal dari Danau Maninjau di Kabupaten Agam, ...
Telah dilakukan penelitian terhadap perairan danau Singkarak, Padang, Sumatera b...
Danau Maninjau merupakan salah satu danau di Indonesia yang memiliki banyak fung...
Danau Maninjau memiliki multifungsi, yaitu sebagai pembangkit listrik (PLTA), us...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus), Spesies Asing Baru di Perairan Danau Maninjau, Sumatera Barat
Lobster air tawar (LAT) merupakan jenis krustasea asing baru di Danau Maninjau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis LAT dan beberapa informasi awal tentang LAT yang ada di Danau Maninjau, serta potensi dampaknya terhadap ekosistem danau. Penelitian dilakukan di tiga lokasi yaitu Sigiran, Batu Nanggai, dan Bayur pada bulan Maret 2011. Lobster air tawar ditangkap menggunakan alat tangkap rago (perangkap) yang dipasang pada sore dan diangkat pada pagi keesokan harinya. Rago dilengkapi dengan umpan yang terdiri dari campuran kelapa, pelet, dan ikan mati. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa jenis LAT yang ada di Danau Maninjau adalah Cherax quadricarinatus. Lobster yang tertangkap memiliki ukuran beragam, dengan rerata panjang karapas untuk lobster jantan 50,93 (6,68-80,36) mm, sedangkan lobster betina 54,35 (39,33-73,37) mm. Rerata berat basah total lobster jantan 38,75 (10,9-125,6) gram dan lobster betina 37,49 (12,5-82,4) gram. Selain itu juga ditemukan lobster betina yang membawa juvenil pada kaki renangnya sebanyak 2,36% dari tangkapan total. Beberapa hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagai jenis asing baru, populasi lobster air tawar, Cherax quadricarinatus telah berkembang mantap di Danau Maninjau. Hal ini berdampak positif secara ekonomi, namun juga berpotensi akan berdampak negatif sebagai jenis invasif. Limnotek, Vol. 20, No. 2. Hal. 159-168