Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
1cabfc11-eaec-4966-8167-60ab4fc55d9d
Rumah merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat yang terus meningkat seiring de...
Poliurethan merupakan suatu jenis polimer hasil reaksi antara poliol dengan isos...
Sumber utama energi di Indonesia masih bertumpu kepada bahan bakar minyak yang b...
Beton adalah sebuah komposit matriks semen, merupakan bahan struktural yang sang...
Kebutuhan bahan plastik yang semakin meningkat menyebabkan ketergantungan akan b...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Pembuatan dan pemanfaatan mikrofibril selulosa dari limbah industri kelapa sawit untuk aplikasi komponen otomotif
Perkembangan otomotif dunia memasuki babak baru dengan lahirnya kendaraan ramah lingkungan. Penggunaan serat alam dalam komposit plastik dapat menurunkan penggunaan material sintetis yang tidak ramah lingkungan, meningkatkan kekuatannya, sekaligus untuk meningkatkan kandungan lokal kendaraan, sebagai bentuk implementasi program pemerintah di bidang otomotif. Namun, sebagian besar serat alam di atas dihasilkan dari budi daya tanaman sehingga harganya masih cukup tinggi dan berpengaruh terhadap biaya produksi komponen otomotifnya. Berdasarkan hal tersebut perlu dicari alternatif serat alam yang kuat dan harganya lebih murah. Pilihannya adalah limbah industri/perkebunan kelapa sawit berupa serat tandan kosong pelepah, dan batang karena ketersediaannya yang melimpah. Bahkan untuk tahun 2010, perusahaan perkebunan sawit sedang menghadapi masalah dengan limbah 10 juta batang sawit akibat proses peremajaan pohon sawit yang telah berumur 25- 30 tahun. Sampai dengan akhir tahun kedua telah berhasil dibuat (1) serat tandan kosong dan pelepah sawit ukuran mikro melalui proses pulping mekanik, tanpa pemutihan dan dengan pemutihan tanpa melalui teknik kertas, (2) dan produk biokomposit dari serat mikro tandan kosong dan pelepah sawit dengan polipropilena jenis impact melalui proses injection molding. Temperatur optimum mesin injection yang digunakan untuk menghasilkan komposit plastik pada suhu 230, 220, 210°Cdengan cooling time dan cycle time selama 25 dan 38 detik. Konsentrasi maleic anhydrate polypropilen sebesar 5% dari berat komposit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis serat tersebut mempunyai potensi sebagai penguat komposit plastik, ekonomi untuk diindustrialisasi, dan kompatibel dengan peralatan/mesin di industri plastik. Adapun prototipe produk masih berlangsung, perusahaan yang bersedia untuk membuat prototipe dengan bahan penelitian ini baru diperoleh akhir bulan ini. Hal lain yang dapat dikembangkan adalah melakukan pengembangan pembuatan komposit dengan menambah proporsi kandungan serat.