SDI Logo
Organization
Kabupaten Nias Selatan

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Informasi Dataset

07-11-2022

12-08-2024

c6f24eb1-2f0d-4451-a279-b718b3e13d40

Dataset Serupa
Isolasi dan Karakterisasi Mikroba Perakaran dari Berbagai Lahan di Wonogiri seba...

It has been done a series of studies aimed to finding microbes indogenus from of...

Karakterisasi mikroba perakaran (PGPR) agen penting pendukung pupuk organik haya...

Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) merupakan mikroba tanah yang terdapa...

Deteksi Awal Ketahanan Beberapa Aksesi Pisang Lokal dan Hasil Persilangan terhad...

Early detection for Fusarium wilt resistant of banana plants can be done at seed...

Isolasi, Identifikasi dan Skrining Jamur Endofit Penghasil Agen Biokontrol dari ...

Isolation of endophytic fungi was done to find alternative microorganisms as bio...

Isolasi, Populasi dan Karakterisasi Rhizobium pada Daerah Perakaran dan Tanah da...

A study was conducted in order to know the isolation, population and characteriz...

INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.

Penapisan Mikroba Agen Biokontrol Penyakit Layu Fusarium Hasil Isolasi Dari Tanah Perakaran Tanaman Pisang

Terbatas

Penyakit layu pada tanaman pisang yang diakibatkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. cubense (Foc) merupakan salah satu penyakit yang sangat destruktif menyerang tanaman pisang di daerah tropik. Pengendalian penyakit layu secara biologi (biokontrol) menjadi salah satu solusi yang menjanjikan karena selain aman secara ekologi dan spesifik terhadap patogen, biological control agents (BCAs) mampu hidup di tanah dalam jangka waktu lama. Bertujuan mendapatkan agen biokontrol yang potensial, telah dilakukan isolasi bakteri dan aktinomisetes dari tanah perakaran tanaman pisang dari kebun Natural Tropical Fruit (NTF), Lampung dan perkebunan pisang di desa Cugenang, Cianjur-Jawa Barat. Hasil isolasi dari kedua lokasi tersebut diperoleh 64 isolat aktinomisetes dan 142 isolat bakteri. Kesemua isolat (206 isolat) kemudian diuji antagonistik terhadap Foc, dengan menumbuhkan bersama pada cawan petri pada media PDA (Potato Dextrose Agar). Hasil pengujian memperlihatkan 21 isolat bakteri dan 10 isolat aktinomisetes positip menghambat Foc dengan tingkat hambatan rendah (+), sedang (++) dan tinggi (+++). Isolat aktinomisetes memperlihatkan kemampuan menghambat jamur Foc relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri. Isolat-isolat yang positip antagonis terhadap Foc kemudian diuji aktivitas enzim protease, kitinase dan selulase secara kualitatif pada media spesifik. Hampir semua isolat aktinomisetes mempunyai aktivitas enzim kitinase, sedangkan sebagian besar isolat bakteri mempunyai aktivitas enzim protease. Dua isolat bakteri (L.II.4.ND dan L.A.I-5.DW) dan 3 isolat aktinomisetes (L.A.I.DW, L.3.1.DW dan Ci.I.A5.DW) yang memperlihatkan kemampuan menghambat Foc cukup tinggi dan mempunyai aktivitas enzim lisis kemudian di identifikasi secara molekuler berdasarkan 16s rDNA. Isolat-isolat tersebut teridentifikasi sebagai Klebsiella pneumonia L.II.4.ND, Burkholderia sp. L.A.I-5.DW, Streptomyces sp. L.A.I.DW, Streptomyces sp. L. 3.1.DW dan Streptomyces sp. Ci.I.A5.DW.Kata kunci : layu Fusarium, biokontrol, Foc, antagonis Seminar Nasional Dan Kongres XXII Perhimpunan Fitopatologi Indonesia.

Data and Resources

Metadata

Version
Produsen Data
Email Produsen Data
Walidata
Email Walidata
Periode Data
Akses Data
Kode Daftar Data
Kode Indikator MMS
Kode Standar Data
Satuan
Ukuran
Jenis Data
Kategori
Data Prioritas
Kriteria Prioritas
Indikator Prioritas
Kode Metadata Kegiatan