Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
892847c3-9ecd-4a16-8231-7b8e4d52c5fc
Penelitian ini menarik karena kapasitas produksi bioetanol setiap tahun di Indon...
Papua merupakan salah satu wilayah yang memiliki area produksi gaharu (Aquilaria...
Jumlah Petani Perkebunan Kota Madiun
Dataset ini berisi Jumlah Petani Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis Komoditi...
<p>Persentase peningkatan pendapatan petani dari hasil usaha pertaniannya terhad...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Peningkatan Kesejahteraan Petani dari perspektif Rantai Pasokan Industri Hulu Perkebunan
Berdasarkan data BPS, 2011 dapat ditunjukkan bahwa untuk periode Januari – Oktober 2011 nilai ekspor kelapa sawit dan turunannya US$19.717 juta, karet dan barang karet US$ 12.541,7 juta, dan kakao dan turunannya US$ 1.345,3 juta. Ketiga komoditi perkebunan di atas merupakan andalan ekspor perkebunan Indonesia, dan sebagai penggerak pembangunan ekonomi nasional di sektor perkebunan pada program MP3EI. Prospek pengembangan industri perkebunan di Indonesia cukup besar, dan kegiatannya secara sistematis dapat digambarkan dalam konsep rantai pasokan, yaitu rangkaian kegiatan penyediaan bahan baku, produksi, dan penyaluran, sehingga konsumen memperoleh produk yang diinginkan. Mengacu pada teori rantai pasokan dan rantai nilai tersebut dibangun kerangka pikir penelitian. Selanjutnya digunakan pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Focus Group Discussion (FGD) sebagai metode penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola Rantai Pasokan industri Perkebunan (RPIP) Rakyat/Swadaya terbangun dari interaksi para pelaku RPIP, yaitu mekanisme yang bersifat tradisional. Pada kondisi seperti ini implementasi kebijakan pedoman penetapan harga bahan baku secara konsisten masih sulit dilaksanakan. IPB Press, 2014, 138 hlm