Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
d832a63f-c48a-4ffa-a531-f59106ec4fce
DAS Grompol merupakan salah satu dari Sub DAS Bengawan Solo hulu yang mengalami ...
Luciferidae adalah zooplankton dengan peranan penting dalam jejaring makanan di ...
Citra satelit resolusi tinggi
In this study, we monitor the land use conversion of mangroves to the fish pound...
Citra Satelit untuk seluruh wilayah Indonesia Resolusi Menengah
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Peramalan Waktu Pemanenan Optimum Kerang Hijau (Perna Viridis) di Teluk Jakarta Berbasiskan Citra Multi-Temporal Satelit Modis
Teluk Jakarta merupakan perairan yang memiliki nilai ekonomis penting, khususnya di bidang perikanan, pariwisata dan bidang lainnya, namun sekaligus mendapat tekanan lingkungan yang berat. Penelitian ini merupakan gabungan kegiatan terintegrasi yakni kajian aspek biologi kerang hijau dengan penekanan khusus pada faktor atau indeks kondisi (IK); Pemantauan kualitas perairan di lokasi budidaya kerang hijau dengan menggunakan data satelit Terra- dan Aqua- MODIS. Penelitian difokuskan pada 2 lokasi budidaya kerang hijau, yaitu di Muara Angke dan pantai Cilincing, Teluk Jakarta pada Juli-September 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 2.400 individu kerang hijau yang dicuplik di 2 lokasi budidaya selama 8 kali sampling memperlihatkan bahwa nilai ratarata IK > 100 yang berarti kerang hijau berada dalam kondisi prima, walaupun ada variasi kecil dari individu yang berada pada kondisi sedang (nilai IK 80-100), maupun dalam kondisi buruk (IK < 80). Pemantauan kualitas lingkungan berupa suhu permukaan laut (SPL), salinitas dan konsentrasi klorofil- a menggunakan citra satelit memperlihatkan bahwa pendugaan SPL dan klorofil-a dapat diprediksi dengan baik oleh sensor MODIS, kecuali salinitas yang memperlihatkan kecenderungan pendugaan yang sedikit lebih rendah (underestiamted) dari nilai pengukuran di lapangan, namun masih layak digunakan. SPL berkisar antara 29,10 -30,44 oC, salinitas 29,230 – 31,790 psu, dan klorofil-a 1,737 - > 20 mg/m3. Selanjutnya, nilai IK dikorelasikan secara individual terhadap SPL, salinitas dan klorofil-a. Kecuali SPL, IK berkorelasi kuat terhadap salinitas dan klorofil-a di kedua lokasi, namun jika seluruh data kualitas perairan dikorelasikan terhadap IK menggunakan persamaan regresi linier berganda, yakni : IK Kerang Hijau =-137664,8 + 8376,98 * Suhu – 141.21* suhu^2 + 885,65*salinitas – 14,403*Salinitas^2 – 7,935* klorofil-a + 0,37*klorofil-a^2, maka diperoleh korelasi yang sangat kuat (R2=0,94). Oleh karenanya, persamaan regresi ini dapat dijadikan model awal dalam menduga tinggi rendahnya nilai IK, yang selanjutnya memungkinkan untuk dipakai sebagai peramalan waktu pemanenan yang tepat. Jurnal Segara, Vol. 7, No. 2. Hal. 118-129