Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
67b6b200-c3e0-4ca6-aee4-113f548a3fe9
Pengamatan kandungan pigmen phitoplankton di Laut Banda Bagian Utara dilakukan p...
The existence of a bivalve in a given environment implies that the bivalve has s...
<p>Struktur Organisasi MAA Kota Banda Aceh Berdasarkan Jabatan Struktural dan Fu...
The Observation on Cowries has been carried out by transect method in Halmahera ...
Perairan teluk Weda terletak di pulau Halmahera, Maluku Utara. Perairan tersebut...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Perbedaan Struktur Suhu, Salinitas pada Berbagai Posisi Geografis Perairan Banda Aceh dan Maluku Utara
Diagram temperatur-salinitas (T-S) perairan penting untuk dipahami karena bermanfaat untuk mengetahui sumber massa air perairan setempat. Oleh karena itu perlu pemahaman yang baik mengenai dinamika diagram T-S di setiap perairan. Pengukuran hidrologi massa air telah di lakukan di perairan Banda Aceh dan Maluku Utara pada bulan Agustus dan September 2005. Tujuan penelitian untuk memahami perbedaan struktur suhu, salinitas dan mengalisis respon diagram T-S pada berbagai posisi geografis kedua perairan tersebut. Suhu dan salinitas diukur secara in situ dengan alat CTD-Sea Birds SBE Plus. Data rekaman CTD dari dua lokasi tersebut telah dianalisa dan diperoleh perbedaan respons diagram temperatur-salinitas (T-S). Dari kurva diagram T-S, pada suhu antara 15 derajat celcius dan 28 derajat celcius, telah teridentifikasi adanya suatu perubahan salinitas yang kuat. Karakteristik diagram T-S khususnya ditemtukan oleh perubahan pola horisontal dalam tiga lapisan, yaitu air hangat di lapisan atas, air pertengahan dan air dingin di laut bagian dalam. Air hangat di lapisan atas lebih tawar teramati di perairan Banda Aceh. Salinitas bagian menengah cenderung lebih tinggi, suhu rendha di perairan dalam mempunyai salinitas maksimum dan ditemukan di perairan Banda Aceh. yang berhubungan dengan perairan menengah Samudera Hindia. Ini ditandai dengan masuknya air yang berasal dari Samudera Hindia yang dicirikan oleh suatu kurva salinitas mmaksimum yang berhubuntan dengan air temperatur rendah. Air menengah teramati sebagai suatu salinitas maksimum, sedangkan salinitas minimum yang diperoleh di perairan Banda Aceh dan Maluku Utara masing-masing 30,5 psu dan 33,7 psu. OLDI, Vol. 34, No. 3.