Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
ae704909-637e-4b14-93c1-e9dae3296391
Mangroves and estuary ecosystem in East Lombok which are appointed as Local Mari...
Tropical forset in the world are facing eminent threats of deforestation and deg...
The researches on Mangrove in Mandul Islands are conducted on January 2010. The ...
We studied the floristic composition and structure of mangrove forests and mangr...
The geographical distributions of polyaromatic hydrocarbons (PAHs), polychlorina...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Physical Characteristics and Mangrove Community in The North Part of Mahakam Delta in East Kalimantan-Indonesia
Delta merupakan bagian dari ekosistem estuari, kondisinya dipengaruhi regim hidrologi dari arus pasang surut dan aliran sungai. Secara berlanjut delta berubah akibat dari pasokan sedimen, mineral dan hara, yang menunjang komunitas vegetasi mangrove didalamnya. Keragaman kondisi cabang-cabang Sungai Mahakam diduga berperan terhadap karakteristik delta dan komunitas mangrovenya. Penelitian ini bertujuan mempelajari pola pasang surut di wilayah delta, pengaruhnya terhadap karakteristik fisik dan komunitas mangrovenya, serta kaitan keduanya. Penelitian dilakukan di Delta Mahakam bagian utara, pada bulan Agustus 2005. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan fluktuasi muka air diantara saluran delta, namun pola fluktuasi salinitas dan kekeruhan airnya bervariasi. Kisaran salinitas adalah 0,04 – 0,59 persen (Muara Kaeli), 0,01 – 0,37 persen (Muara Berau), dan 2,18 – 3,17 persen (Muara Saliki). Tingkat kekeruhan tertinggi di Muara Berau (45,6 – 361,6 NTU), diikuti Muara Kaeli (31,2 – 238,6 NTU), dan terendah di Muara Saliki (12,0 – 36,4 NTU). Komunitas mangrove didominasi kelompok Soneratia dan Avicenia di seluruh stasiun pengamatan, yang menunjukkan komunitas mangrove masih pada tahap muda. Tingkat kerapatan pohon dan semai masih cukup baik, masing-masing 225 – 567 tegakan/ha dan 3867 – 19.600 tegakan/ha, namun kerapatan belta cenderung rendah (183 – 675 tegakan/ha). Komposisi komunitas mangrove dan kerapatan semai meningkat dari Muara Saliki ke Muara Kaeli, menujukkan kondisi di Kaeli lebih baik dari Saliki. Kondisi tersebut tampaknya terkait dengan karakteristik sedimennya dan adanya gangguan manusia. Limnotek, Vol. XIII, No. 1.