Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
ca4c366b-2293-47e6-a746-f4e814646f15
Smilax merupakan genus tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat, ter...
Prosiding hasil Seminar Nasional MPC
This study aims to identify the chemical compounds of ethyl acetate extract of t...
Isolation of endophytic fungi was done to find alternative microorganisms as ant...
Isolation of endophytic fungi was done to find alternative microorganisms as ant...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Profil GC/MS dan Evaluasi Potensi Ekstrak Jamur Endofit dari Batang Pakis Tangkur
Pakis tangkur (Selliguea feei Bory) di beberapa daerah di Indonesia telah dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Pada penelitian ini dilakukan diisolasi jamur endofit yang berasosiasi dengan Selliguea feei dan evaluasi potensinya sebagai penangkap radikal bebas DPPH dan antibakteri terhadap Staphylococcus aureus Ina-CC B5 dan Escherichia coli Ina-CC B4. Ekstrak yang berpotensi dianalisis komponen kimianya dengan analisis GC-MS. Aktivitas penangkap radikal bebas diuji dengan uji radikal bebas DPPH (difenil pikril hidrazil) secara bioautografi dan ditentukan nilai IC50-nya dengan serial dilusi pada 96-microwell plate. Aktivitas antimikroba diuji dengan metode bioautografi dan ditentukan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 jamur endofit yang berasosiasi dengan batang S.feei yaitu SFB1-SFB4. Ekstrak yang aktif sebagai penangkap radikal bebas DPPH adalah SFB-4 dengan nilai IC50 adalah 58.70 ug/ml. Ekstrak SFB-4 digolongkan sebagai antioksidan kuat. Nilai KHM ekstrak SFB1-SFB 4 terhadap E.coli >512 ug/ml, KHM ekstrak SFB1, SFB3 dan SFB4 terhadap S.aureus >512 ug/ml, tetapi SFB-2 mempunyai nilai KHM 256 ug/ml terhadap S.aureus. Ekstrak SFB-2 digolongkan mempunyai aktivitas antibakteri sedang terhadap S.aureus. Hasil analisis GC-MS terhadap ekstrak SFB-4 menunjukkan adanya 25 komponen kimia dengan komponen utama adalah Z,Z,Z-4,6,9-Nonadecatriene (17.85%), Z,Z-9,12-Octadecadienoic acid (5.27%), 9(11)-Dehydroergosteryl benzoate (16.36%), ergosterol (11.14%), 2,2,4-Trimethyl-3-phenyl-hex-5-en-3-ol (23.01%). Prosiding Semnas Biodiversitas, Vol. 6, No. 2. Hal. 177-183 ISSN 2337-506X