Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
bc2f530f-6d14-4776-b9c6-678a3c0e9ecb
Pengembangan kawat superkonduktor BiPbSrCaCuO
Pada penelitian ini dipelajari proses pembuatan pelet superkonduktor Bi-Sr-Ca-Cu...
The manufacture of high critical temperature (Tc) Bi,Pb-Sr-Ca-Cu-O (HTS BPSCCO) ...
A confirmation of favorable properties of pellet disc of HTSBPSCCO is required i...
Superconducting Bi1.6Pb0.4Sr2Ca2Cu3O7 wasprepared by a solid-state reaction usin...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Studi Awal Sintesis Dan Karakterisasi Bi(Pb)-Sr-Ca-Cu-O Dengan Penambahan Carbon Nanotube Dan Tio2 Menggunakan Metoda Reaksi Padatan Dan Proses Sintering Berulang
Telah dilakukan sintesis Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10+δ dengan penambahan CNT (carbon nanotube) dan penambahan TiO2 menggunakan metoda reaksi padatan dengan proses sintering berulang. Penambahan CNT sebesar 0,1 persenberat dan TiO2 sebesar 5 persenberat dan sintering berulang dilakukan untuk mempelajari pengaruhnya terhadap pembentukan fasa 2223 beserta pengotornya, dan mempelajari perubahan morfologi Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10+δ. Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10+δ yang dibuat dianalisis dengan XRD (x-ray diffractometer) dan SEM (scanning electron microscopy). Berdasarkan hasil XRD, penambahan 0,1 persenberat CNT dan TiO2 sebesar 5 persenberat pada superkonduktor Bi(Pb)-2223 diketahui menghasilkan fasa 2223, fasa 2212, dan juga fasa pengotor. Namun proses sintering berulang mampu mengurangi fasa impuritas, meningkatkan fraksi volume 2223, serta menurunkan fraksi volume 2212. Berdasarkan pengamatan struktur morfologi melalui SEM, penambahan CNT pada superkonduktor Bi(Pb)-2223 membentuk serpihan memanjang dengan ruang porositas yang besar sedangkan penambahan TiO2 membentuk gumpalan pada struktur morfologi Bi(Pb)-2223. Proses sintering berulang mampu memperbaiki struktur morfologi B-CNT dan B-TiO menjadi semakin rapat dan ruang porositas yang semakin kecil. majalah metalurgi, vol 3 desember 2017