Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
81fc44ac-68d5-4ae0-84fb-d517b0690ba2
Selection on Adult Weight of Sambar Deer (Rusa unicolor). Deer are animals that ...
Venison is known as qualified meat because of its softness and fineness of fiber...
The deer sambar (Rusa unicolor) is one of species of Genus Rusa, was widely dist...
Data Bobot Indikator Ketahanan Pangan di Kabupaten Semarang
Pemanfaatan rusa sebagai sumber pangan (daging) belum dilakukan secara legal dan...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Suplementasi Ranggah Muda Rusa Sambar Memperbaiki Pertumbuhan Tulang Femur, Bobot Otot, dan Ketahanan Fisik Tikus Putih
Ranggah merupakan jaringan tulang pada rusa yang memiliki siklus tumbuh, mengeras, luruh dan tumbuh kembali dalam satu siklus. Penggunaan ranggah muda sebagai suplemen kesehatan untuk masalah rematik dan peningkatan metabolisme tubuh telah banyak dikaji pada rusa daerah dingin. Namun penelitian berkenaan dengan pemanfaatan ranggah muda yang berasal dari daerah tropis belum pernah dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji efek dari konsumsi ranggah muda rusa sambar (Rusa unicolor) terhadap laju pertumbuhan tulang femur, testis dan jaringan otot, serta ketahanan fisik pada tikus putih. Perlakuan adalah dengan pemberian bubuk ranggah muda bagian yang lunak (L) dan keras (K) pada tikus percobaan umur pre-pubertal (21 hari), dengan dosis 0, 1, 2, dan 3 g/kgBB (bobot badan). Pengamatan berlangsung selama delapan minggu dengan kenaikan bobot badan dipantau setiap minggu dan pada waktu yang sama jumlah pemberian bubuk ranggah muda disesuaikan. Pada akhir pengamatan, tikus diuji lama kemampuan mengambang di air dan kemudian dieutanasia untuk dianalisa panjang tulang femur dan bobot testis. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata di antara perlakuan terhadap kenaikan bobot badan, namun pada dosis 2 g/kgBB untuk bagian ranggah lunak, cenderung memberikan nilai yang tertinggi selama penelitian. Bobot testis tidak memberikan perbedaan yang nyata juga, namun panjang tulang femur menunjukkan interaksi yang nyata (p< 0,05), terutama pada dosis 3 g/kgBB bagian keras. Ketahanan fisik menunjukkan interaksi yang berbeda nyata (p< 0,05) dimana pada dosis 1 g/kgBB bagian ranggah lunak memberikan hasil yang terbaik. Jurnal Veteriner, Vol. 13, No. 4. Hal. 371-377 ISSN 1411-8327