Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
4f84781f-36ba-4ce5-b2e8-d9be074f0ade
Wilayah Karangsambung sebagian besar pengairan sawahnya adalah tadah hujan. Di d...
Karangsambung merupakan suatu daerah yang terletak ± 19 km ke arah utara dari Ka...
Penggunaan lahan merupakan factor penting dalam mempengaruhi kondisi suatu wilay...
Bencana alam merupakan suatu kejadian yang mengancam dan mengakibatkan kerusakan...
Studi bentuklahan merupakan studi yang menitikberatkan pada bentuklahan penyusun...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Analisis Geologi Teknik Kegagalan Lereng Pada Bangunan Embung di Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung (Studi Kasus: Instabilitas Embung dan Cara Mengatasinya)
Wilayah Karangsambung sebagian besar pengairan sawahnya adalah tadah hujan. Di daerah ini pada tahun 2010 dibangun embung untuk menampung air hujan, tepat berada diatas material tanah hasil pelapukan batuan rijang dengan kemiringan lereng bervariasi. Saat ini embung tersebut telah mengalami kegagalan lereng / longsor. Investigasi geologi teknik dilakukan guna mengetahui karakteristik sifat fisik tanah pada bangunan tersebut untuk mengevaluasi faktor penyebab kegagalan lereng embung. Berdasarkan hasil investigasi lapangan dan uji ifat fisik pada contoh tanah, kegagalan lereng embung tersebut diawali dengan pemunculan retakan pada lereng embung yang terasosiasi dengan sifat pengembangan sedang dari jenis tanah lanau dengan plastisitas tinggi (MH) dengan jenis mineral lempung kaolinit. Untuk mengatasi permasalahan ketidakstabilan lereng embung ini maka dilakukan tindakan penutupan pada bagian lereng dengan shot-crete atau pasangan batu untuk mencegah air hujan meresap ke dalam tanah dan mencegah proses kembang susut tanah pada lereng embung. Dapat juga dilakukan dengan menanam tumbuhan yang berakar serabut untuk melindungi tanah dari bahaya erosi. Prosiding Pemaparan Hasil Penelitian Pusat Penelitian Geoteknologi – LIPI 2013. Bandung 5 Desember 2013. ISBN: 978-979-8636-20-2, Hal. 43-52