Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
28e9cd9a-0eac-4135-acf4-8bb48f75f683
Studi fisiologis ini ditujukan pada mengetahui potensi bioaktif dari dua galur t...
Studi ini dilakukan untuk mengetahui produksi spora pada galur terseleksi M. pur...
Studi ini dilakukan untuk mengetahui produksi spora pada galur terseleksi M. pur...
Study was carried out to know intraspecific variation within Monascus purpureus ...
Monascus purpureus adalah kapang yang telah lama dikenal dan digunakan untuk mem...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Analisis Potensi Bioaktif Dari Dua Galur Terseleksi Monascus purpureus Dengan Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Angkak adalah produk yang menggunakan kapang Monascus purpureus sebagai starter. Namun produk ini diketahui mengandung sitrinin yang menghalangi penggunaannya sebagai bahan netrasetikal. Sitrinin dihasilkan selama proses fermentasi. Sitrinin diketahui bersifat nefrotoksik dan karsinogenik.Studi fisiologis ini ditujukan pada mengetahui potensi bioaktif dari dua galur terseleksi dari Monascus purpureus dalam menghasilkan sitrinin dan lovastatin yang dianalisa dengan menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT).Sebelumnya starter dibuat dengan menggunakan beras IR46 sebagai medium dan dua galur Monascus purpureus sebagai inokulum. Dari masing-masing 25 gram beras direndam dalam air selama semalam dan kemudian disterilisasi autoklap selama 15 menit pada suhu 121°C dan tekanan atmospir pada 1 psi. Sebanyak lima ml (10 persen media beras) dari inokulum Monascus yang berumur dua minggu diinokulasikan ke beras, kemudian dicampur dan selanjutnya diinkubasikan pada suhu 30°C selama dua minggu sebelum dipanen dan diekstraksi untuk analisis HPLC.Hasil analisis KCKT ekstrak angkak dari M. purpureus SKW2 dan M. purpureus Serasi berturut-turut adalah 13,033 µg/g dan 0 µg/g untuk kandungan sitrinin dan 38,5 mg/g dan 7,4 mg/g untuk kandungan lovastatin.Studi ini menunjukkan bahwa dua galur terseleksi M. purpureus sangat potensial untuk produksi angkak sebagai bahan netrasetikal berdasarkan kandungan sitrinin yang rendanh bahkan nol (M. purpureus Serasi) disamping kandungan lovastatin yang relatif tinggi (M. purpureus SKW2). Prosiding Seminar Nasional “Biologi Untuk Kesejahteraan Manusia Dan Lingkungan” Jurusan Biologi FMIPA Universitas Padjadjaran, Jatinangor, 22 Oktober 2013, hal: 383-388