Aplikasi Paklobutrazol Dan Temperature Pada Penyimpanan Umbi Kentang Hitam (Solanostemon Rotundifolius Poir)

Peningkatan jumlah penduduk tentu memerlukan peningkatan ketersediaan pangan yang kontinyu dan masyarakat Indonesia masih memerlukan ragam sumber mineral penting untuk menunjang kedaulatan pangannya. Kentang hitam mengandung karbohidrat dalam persentase tinggi tetapi juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai komoditas sayur. Dalam 100 gram umbi kentang hitam segar diketahui mengandung energi 142 kkal serta kalsium 34 mg, fosfor 75 mg, vitamin C 38 mg, dan vitamin B1 0.02 mg. Karenanya spesies ini memiliki dual potensi untuk melengkapi kebutuhan gizi masyarakat sebagai biofortifikasi alami. Terkait dengan pemanfaatannya, singkatnya waktu dormansi menjadi kendala dalam pengembangan kentang hitam, baik sebagai bibit maupun bahan pangan. Untuk menanggulangi masalah tersebut, telah dilakukan percobaan untuk memperpanjang masa dormansi umbi kentang hitam. Percobaan disusun berdasarkan rancangan tersarang RKLT, 4 taraf konsentrasi paclobutrazol tersarang dalam perlakuan suhu penyimpanan. Percobaan dilakukan pada tiga aksesi kentang hitam, yakni Sangian, Nganjuk, dan Klefa Imut 6. Aplikasi paklobutrazol dilakukan dengan teknik rendam. Peubah pengamatan meliputi perubahan performa umbi selama penyimpanan dan vigor benih pada fase pembibitan. Analisa data menggunakan sidik ragam dengan uji berganda duncan sebagai uji lanjut. Hasil penelitian menunjukkan penyimpanan pada suhu rendah mampu memperpanjang masa simpan umbi hingga 9 minggu setelah panen. Hingga konsentrasi 300 ppm, paclobutrazol diduga belum secara signifikan dapat menunda pertunasan umbi kentang hitam. Pemberian paclobutrazol berpengaruh terhadap performa bibit pada masa pembibitan. Prosiding Seminar Perhorti, Bogor 9-10 Oktober 2013. Vol. Tanaman Sayur. P: 332-339