Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
c13d2242-73c5-4bd9-af0d-59696e66118e
Baccaurea angulata or locally known as belimbing darah is an endemic fruit plant...
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bersama dengan bahan makanan memberik...
Untuk menjaga ketahanan pangan nasional perlu dilakukan langkah-langkah strategi...
The effect of global warming has threatened plant life minimize this effect, the...
Melampah Alahan Panjang Nature Reserve is one of conservation area in West Sumat...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Domestikasi jenis-jenis tumbuhan buah dari marga Baccaurea
Marga Baccaurea (suku Phyllanthaceae) mempunyai kurang lebih 80 jenis yang tersebar di daerah tropik dan subtropik. Indonesia merupakan salah satu kawasan dengan keanekaragaman plasma nutfah Baccaurea (menteng-mentengan) yang tinggi. Keragaman tersebut belum banyak dimanfaatkan secara luas. Sebagian anggota marga Baccaurea mempunyai keunggulan karena berbuah sangat lebat dengan musim berbunga dan berbuah berlangsung setiap tahun. Buah dari dua jenis Baccaurea yang rasanya cukup digemari masyarakat di antaranya adalah B. dulcis dan B. reticulate. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan penyebaran alami B. dulcis dan B. reticulate; mengetahui aspek botani, agroekologi, perbanyakan dan teknik pembudidayaan tanaman; melakukan upaya pendaftaran dan pelepasan varietas lokal buah unggul dari jenis Baccaurea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua jenis Baccaurea tersebut memiliki variasi berupa morfologi tanaman, daun, bunga, rasa buah, dan warna daging buah. Buah variasi B. reticulate berdaging buah kuning (tampoi kuning) yang paling digemari dibanding jenis dan variasi lainnya. Daging buah memiliki nutrisi yang baik bagi kesehatan dan kandungan yang menonjol, di antaranya adalah vitamin A, C, dan E; mineral K dan Fe; antioksidan. Agroekologi B. reticulate adalah pada ketinggian tempat yang rendah hingga sedang; di lereng datar atau miring sampai dengan 90%; di tempat teduh atau terbuka; kelembapan udara yang kering hingga 80%; suhu udara di daerah tropis; pH tanah netral; tekstur tanah lempung, lempung berpasir, liat berdebu, dan struktur tanah granul. Perbanyakan kedua jenis Baccaurea yang dipelajari yang berhasil dengan sangat baik di antaranya adalah dengan biji, sambung pucuk dengan batang bawah dan atas jenis atau sesame tampoi putih dan sesame tampoi kuning. Pertumbuhan vegetatif fase yuwana pada tanaman tampoi putih cukup pesat serta tidak ada perbedaan pertumbuhan antara yang dipangkas/diatur cukup percabangannya dan yang tidak dipangkas. Material tanaman yang berhasil dikumpulkan hingga saat ini berupa bibit hasil cangkokan, bibit hasil sambung pucuk, bibit hasil perbanyakan dari biji sebagai persediaan batang bawah, dan bibit hasil stek. Diharapkan ketersediaan material bibit dan tanaman unggul hasil penelitian dapat dimanfaatkan masyarakat luas baik untuk konsumsi maupun dalam kegiatan ekonomi. Hasil penelitian ini juga akan dimanfaatkan sebagai bahan dalam upaya pendaftaran dan pelepasan varietas lokal. (Pengarang)