Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
0be92b22-b158-45aa-a376-2e82ce883dd4
Mastitis yang sebagian besar disebabkan oleh Staphylococcus merupakan penyakit y...
Mastitis yang sebagian besar disebabkan oleh Staphylococcus merupakan penyakit y...
Garcinia picrorhiza Miq. is a member of the Clusiaceae family that has high econ...
Penelitian uji bakteri pada beberapa jenis Lasianthus (Rubiaceae) telah dilakuka...
Penelitian uji bakteri pada beberapa jenis Lasianthus (Rubiaceae) telah dilakuka...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Efektivitas Waktu Dipping Formulasi Antibakteri Terhadap Mastitis Subklinis
Mastitis yang sebagian besar disebabkan oleh Staphylococcus merupakan penyakit yang sering terjadi pada peternakan sapi perah. Penyakit ini memberi dampak yang cukup besar terhadap perekonomian peternak sapi perah. Infeksi yang disebabkan oleh S. aureus semakin sulit ditangani dengan antibiotik karena bakteri ini banyak yang resisten terhadap berbagai jenis antibiotik. Pengobatan radang ambing selalu memerlukan obat-obatan antimikrobial terutama antibiotika. Pemakaian antibiotika untuk pengobatan mastitis dapat mengakibatkan terjadinya residu antibiotika pada susu yang berakibat langsung timbulnya alergi pada konsumen dan terjadinya resistensi bakteri. Adanya residu antibiotika dalam susu sangat besar, karena antibiotika akan tetap berada dalam susu sampai dengan hari kelima setelah pengobatan terakhir. Penggunaan produk alami pada pangan dan obat-obatan menjadi salah satu tuntutan konsumen pada saat ini. Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas formulasi ekstrak alami pada pengobatan penyakit radang ambing atau mastitis yang di lakukan dengan cara pencelupan puting (dipping) serta untuk mengetahui waktu yang efektif pada saat pencelupan dengan menggunakan formulasi ekstrak alami. Formulasi ekstrak alami yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan diharapakan dapat dipergunakan sebagai bahan alternative unntuk pengobatan mastitis. Efektivitas waktu yang diperlukan untuk melakukan dipping formulasi antibakteri secara in vivo dilakukan dengan menggunakan perbedaan waktu 10, 20 dan 30 detik pada sapi penderita mastitis subklinis. Parameter yang diamati berupa jumlah total mikroba dalam susu sapi yang terinfeksi mastitis sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil uji menunjukkan efektivitas waktu yang dibutuhkan untuk pemberian formulasi antibakteri dengan menggunakan cara dipping/pencelupan puting dari ambing sapi penderita mastitis subklinis adalah 20 detik. Waktu dipping 20 detik memberikan pengaruh yang berbedanyata dibandingkan dengan kontrol positif yang diuji secara statistik dengan menggunakan metoda Duncan. Prosiding Seminar Nasional dan Forum Komunikasi Industri Peternakan dalam rangka Mendukung Kemandirian Daging dan Susu Nasional, Bogor 18-19 September 2013, Hal 619