SDI Logo
Organization
Kabupaten Nias Selatan

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Informasi Dataset

07-11-2022

13-08-2024

dce7ea5d-0b81-4214-9f04-fe5349d31c3e

Dataset Serupa
Pengaruh intensitas cahaya dan media tanam terhadap pertumbuhan bibit rosela

Penelitian tentang pengaruh naungan dan media tanam terhadap pertumbuhan bibit r...

Tanggap Pertumbuhan Semai Dua Spesies Gaharu Terhadap Intensitas Cahaya Dan Medi...

Semai gaharu yang ditanam di lapangan umumnya tidak tahan mendapat cahaya mataha...

Adaptasi Aksesi Kentang Hitam {Solenostemon rotundifolius (Poir.) J. K. Morton} ...

Light is one of limiting factors for plant growth, including black potatoes {Sol...

Pengaruh Media Tanam dan Pemupukan NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Damar Mata Kuc...

Cibodas botanical garden – LIPI had compost product based on organic waste mater...

Respon Kultur Mikroalga dalam Fotoreaktor Tegak Berpenyekat terhadap Variasi Int...

Fenomena flashing light effect telah dilaporkan dapat meningkatkan efisiensi fot...

INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.

Fisiologi dan pertumbuhan bibit rambutan, mangga, durian dan alpukat terhadap berbagai intensitas cahaya dan pemupukan nitrogen

Terbatas

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui fisiologi dan pertumbuhan bibit mangga, durian, rambutan dan alpukat yang ditanam pada intensitas cahaya dan tingkat pemupukan nitrogen yang berbeda di Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Cibinong. Bibit ditanam di polibag pada media tanam berupa campuran tanah : pupuk kandang = 2:1. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial. Faktorpertama adalah naungan: 0 persen (N0), 55 persen (N1) dan 75 persen (N2), faktor ke dua adalah dosis pupuk N yakni 0 g urea/pot (P0), 5 g urea/pot (P1) dan 10 g urea /pot (P2) dan faktor ketiga adalah jenis tanaman yakni rambutan (T1), mangga (T2), durian (T3) dan alpukat (T4.Hasil pengamatan menunjukkan bahwa di pembibitan, bibit rambutan, mangga, durian dan alpukat toleran terhadap cahaya rendah. Padanilai Q-leaf yang relatif rendah, fotosintesis masih bisa berlangsung, tetapi apabila nilai Q leaf terlalu tinggi maka laju fotosintesissemakin menurun. Masing-masing jenis tanaman memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda untuk berfotosintesis. Laju fotosintesis (A) tertinggi ada pada mangga (10,079) diikuti alpukat, durian dan rambutan. Nilai transpirasi (E) tertinggi pada alpukat, diikuti durian,rambutan dan mangga. Pemupukan tidak berpengaruh nyata terhadap serapan CO2, transpirasi dan pembukaan stomata (Gs). Sementaraitu perlakuan naungan tidak berpengaruh nyata terhadap laju fotosintesis tetapi berpengaruh nyata terhadap E dan Gs. Pada umur 11BST (bulan setelah tanam) pemupukan berpengaruh nyata terhadap ukuran diameter batang (terbesar 1,4 cm pada perlakuan P3) tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman.Naungan berpengaruh nyata baik terhadap tinggi tanaman (tertinggi 133,2 cm dari perlakuan N2) maupun terhadap diameter batang (terbesar 1,5 cm dari perlakuan N1). Bibit rambutan, mangga, durian dan alpukat memberikan respon fisiologis yang hampir sama terhadap cahaya. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia Volume 1 , Nomor 4 , Juli 2015 Halaman : 947 - 953

Data and Resources

Metadata

Version
Produsen Data
Email Produsen Data
Walidata
Email Walidata
Periode Data
Akses Data
Kode Daftar Data
Kode Indikator MMS
Kode Standar Data
Satuan
Ukuran
Jenis Data
Kategori
Data Prioritas
Kriteria Prioritas
Indikator Prioritas
Kode Metadata Kegiatan