Fluktuasi Muka Air Laut Holosen Paparan Sunda Dari Perspektif Teras Laut & Palinologi

Analisis palinologi atas satu inti bor sedimen transisi sepanjang 10 m dari daerah Batulicin Kalimantan Timur dan analisis teras laut dari Daratan Sunda telah dilakukan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui refleksi spektrum polen sedimen transisi dan refleksi teras laut Daratan Sunda yang berada di daerah lintang rendah (tropis) terhadap fluktuasi iklim Holosen.Berdasarkan hasil analisis palinologi ini diketahui bahwa refleksi spektrum polen sedimen transisi terhadap fluktuasi iklim Holosen dicirikan terutama oleh perubahan proporsi polen Mangrove dan Rhizophora. Proporsi polen mangrove dan Rhizophora meningkat pada saat muka air laut turun dan berkurang pada saat muka air laut naik. Perbandingan dengan pola-pola kurva iklim Holosen lainnya menunjukkan bahwa spektrum polen sedimen transisi ini mampu merefleksikan fluktuasi iklim Holosen dengan baik.Hasil analisis terhadap teras laut Daratan Sunda menunjukkan bahwa meskipun masih ada pengaruh gerak menegak namun secara umum kurva teras laut masih dapat merefleksikan fluktuasi iklim Holosen. Pengaruh gerak menegak terhadap pembentukan teras laut Holosen di Daratan Sunda dapat dibaca dengan jelas hingga ± 4000 th BP yaitu dicirikan oleh keberadaan teras-teras yang berumur sama namun dengan tinggi yang berbeda. Daratan Sunda baru benar-benar berada pada kondisi tektonik yang stabil setelah ± 4000 th BP.Berdasarkan hasil analisis palinologi dan analisis teras laut, kurva fluktuasi muka air laut selama kurun Holosen dapat direkonstruksi. Kurva itu menunjukkan bahwa pada ± 6000 th BP (± 4000 th BC), muka air laut berada pada posisi tertingginya sekitar yaitu + 3,7 m dan pada ± 7500 - ± 8500 th BP (± 5500 - ± 6500 th BC) muka air laut berada pada posisi terendah yaitu -10 m dari muka laut sekarang. Penerbit HALIMA, 2014, 78 pp