SDI Logo
Organization
Kabupaten Nias Selatan

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Informasi Dataset

07-11-2022

12-08-2024

226da313-ee5b-461e-86a9-36ce469d8b0f

Dataset Serupa
Perilaku Oksigen Terlarut Selama 24 Jam Pada Lokasi Karamba Jaring Apung Di Wadu...

Waduk Saguling merupakan waduk yang dimanfaatkan untuk keramba jaring apung (KJA...

Identifikasi Bakteri Patogen pada Sistem Karamba Jaring Apung (KJA) di Danau Man...

Danau Maninjau merupakan salah satu danau di Indonesia yang memiliki banyak fung...

Arahan Lokasi Pengembangan Karamba Jaring Apung di Danau Toba

Konsepsi penataan ruang perairan danau adalah upaya untuk menjamin keberlangsung...

Jaring-jaring makanan di Danau Maninjau

Untuk menggambarkan jejaring makanan di Danau Maninjau, sebuah penelitian yang m...

Jumlah Produksi Karamba Jaring Apung (KJA) Laut

Jumlah Produksi Karamba Jaring Apung (KJA) Laut

INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.

Fluktuasi Oksigen Terlarut di Kawasan Karamba Jaring Apung di Danau Maninjau dan Hubungannya dengan Ketersediaan Klorofil dan Bahan Organik

Terbatas

Danau Maninjau merupakan salah satu danau di Indonesia yang dimanfaatkan untuk budidaya ikan dengan karamba jaring apung (KJA). Kegiatan KJA pada umumnya menjadi kontroversi antara kebutuhan ekonomi masyarakat dan kelestarian lingkungan, serta antara target pencapaian produksi ikan dan daya dukung perairan. Penelitian ini bertujuan mengamati pola distribusi oksigen terlarut (DO; Disolved Oxygen) di wilayah KJA di Danau Maninjau, dan bagaimana kaitannya dengan kadar organik dan kadar klorofil di dalam air. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada dua periode, yaitu bulan Oktober 2009 dan Maret 2010. Kondisi kualitas air Danau Maninjau yang cukup nyata adalah tingkat kecerahan rendah (maksimum < 3,5 m), kadar klorofil cukup tinggi (0,005 – 0,012 mg/L), kadar Total Phosphor (TP) dan Total Nitroten (TN) cukup tinggi, yang mencirikan kondisi perairan eutrofik, demikian pula kadar bahan organik total (TOM; Total Organic Matter) menujukkan kadar yang cukup tinggi. Pola oksigen terlarut harian menunjukkan kondisi yang beragam, dengan kadar DO maksimum antara pukul 06.00 dan pukul 18.00 dan kadar yang relatif aman bagi kehidupan biota hanya sampai kedalaman 5 meter. Fluktuasi harian tersebut tampak bahwa ketersediaan DO sangat dipengaruhi aktivitas fotosintesis. Kadar DO meskipun tidak secara nyata, tampak menurun dengan bertambahnya kadar bahan organik pada kolom air. Limnotek, Vol. 21, No. 1. Hal. 30-40

Data and Resources

Metadata

Version
Produsen Data
Email Produsen Data
Walidata
Email Walidata
Periode Data
Akses Data
Kode Daftar Data
Kode Indikator MMS
Kode Standar Data
Satuan
Ukuran
Jenis Data
Kategori
Data Prioritas
Kriteria Prioritas
Indikator Prioritas
Kode Metadata Kegiatan