Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
2418907d-3ba6-45d1-bfca-b75b6c4c20c7
Wilayah Pesisir adalah daerah yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Wilay...
Benthic foraminifera response to environmental changes such as the presence of c...
Perairan pesisir merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap aliran antropogen...
Senyawa fosfat yang berfungsi sebagai bahan pengisi deterjen, mengalir ke dalam ...
Seagrasses are flowering plants growing in shallow waters and forming productive...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Kajian Paleoklimat Berdasarkan Karakteristik Mineral dan Foraminifera di Pesisir Cirebon, Jawa Barat
Perubahan iklim merupakan proses yang telah berlangsung berulang dalam sejarah geologi. Untuk memahami gejala perubahan iklim selama sepuluh dekade dilakukan kajian paleoklimat berdasarkan karakteristik mineral lempung dan foraminifera di pesisir Cirebon. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tahun 2009. Stasiun pengamatan di perairan pesisir Cirebon, secara garis besar dibagi menjadi perairan pesisir dan perairan laut. Pada setiap stasiun diambil sampel dengan menggunakan Phleger corer berdiameter dua inci dan panjang empat meter. Pengamatan mineral lempung dilakukan pada tiga sayatan yang berasal dari lapisan permukaan, tengah dan dasar, Analisis sampel dilakukan dengan metode X-ray diffraction dilakukan di Laboratorium Geologi, Direktorat Geologi Bandung. Pengamatan foraminifera dan pengukuran umur dilakukan pada dua lapisan yaitu dasar dan permukaan. Pengamatan foraminífera dengan menggunakan mikroskop polarisasi dan penentuan umur dengan menggunakan isotop Pb dilakukan di Laboratorium Material, Badan Tenaga Atom Nasional. Hasil pengamatan menunjukkan terjadi peningkatan kandungan mineral montmorilonite dan halite yang mengindikasikan telah terjadinya perubahan suhu dan tingkat evaporasi selama periode 100 tahun. Komunitas foraminifera selama perioda satu abad mengalami perubahan, dimana jenis yang lebih toleran terhadap kondisi yang kurang menguntungkan yaitu taksa bercangkang pasiran telah berkembang dengan lebih baik selama 10 tahun terakhir. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, Vol. 37, No. 1. Hal. 19-28 ISSN 0125-9830