Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
3d4e8403-8e04-4fe5-b6e6-5d1f8131bbe2
Air dan sedimen tambak merupakan faktor penting bagi kelangsungan budidaya udang...
Pemanfaatan mikroorganisme (bakteri) untuk mengatasi kendala menurunnya kondisi ...
Meningkatnya konsentrasi bahan organik pada tambak udang sebagai akibat pemberia...
Meningkatnya konsentrasi bahan organik pada tambak udang sebagai akibat pemberia...
Sedimen salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas air tambak udang. Pad...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Pengaruh Pemberian Bakteri Bioremediasi terhadap Kualitas Air dan Sedimen Tambak Udang: Uji Skala Laboratorium
Air dan sedimen tambak merupakan faktor penting bagi kelangsungan budidaya udang. Sedimen selain sebagai habitat udang juga merupakan tempat terjadinya akumulasi senyawa toksik hasil perombakan senyawa organik. Komposisi tekstur sedimen berpengaruh terhadap komunitas mikroorganisme yang hidup di dalamnya, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Karena itu pengaturan komposisi tekstur sedimen (pasir, liat, dan debu) yang tepat dan komposisi serta jumlah populasi mikroorgansime yang seimbang akan memberikan kondisi lingkungan yang baik untuk proses perombakan dan pertumbuhan udang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bakteri bioremediasi terhadap kondisi kualitas air dan sedimen tambak udang. Penelitian ini dilakukan selama 65 hari, tahun 2010di Puslit LimnologiLIPI.Penelitian ini merupakan uji skala laboratorium menggunakan akuarium berukuran 45 cm x 50 cm x 40 cm sebanyak 20 buah sebagai wadah pemeliharaan. Perlakuan penelitian ini adalah komposisi tekstur sedimen dengan 3 komposisi yang berbeda dan 1 kontrol dengan 3 kali ulangan. Bakteri bioremediasi yang digunakan adalah Pseudomonas stutzeri (bakteri nitrifikasi) dan Alcaligenes sp. (bakteri denitrifikasi) sebanyak 1 ml per akuarium. Hasil penelitian menunjukkan pada akuarium tanpa bakteri pada masa pemeliharaan hari ke 20 sampai 30 terjadinya peningkatan amonium di air, sedangkan pada akuarium dengan penambahan bakteri terjadi penurunan amonium. Peningkatan amonium tertinggi terjadi pada hari ke 60 baik tanpa bakteri maupun dengan penambahan bakteri. Struktur sedimen dasar tambak yang berbeda dan pemberian bakteri bioremediasi secara umum berpengaruh terhadap kondisi kualitas air dan sedimen tambak, terutama terhadap perombakan amonium. Prosiding Seminar Nasional Limnologi VII-2014. Hal. 281-296 ISBN 978-979-8163-20-3