Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
529359a6-7329-4ddf-b3d3-2933aa7dc985
Lignoselulosa yang berasal dari kayu dan nonkayu (bambu, sisal, kenaf, rami, aba...
Yogurt was the one of functional food product which contains probiotic bacteria ...
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh parameter distribusi orientasi serat...
Serat karbon merupakan bahan yang mampu mengubah sifat fisik beton dari beton bi...
Penerapan serat alam untuk produk biokomposit memiliki beberapa kelemahan teruta...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Pengaruh Penambahan Serat Selulosa dari Kayu Meranti dan Bambu Betung yang Sudah Terasetilasi Terhadap Kekuatan Komposit Poli Asam Laktat
Penelitian dilakukan untuk mempelajari pengaruh penguatan serat selulosa dari serat kayu meranti dan bambu betung yang sudah diasetilasi terhadap kekuatan komposit poli asam laktat (PLA). Selulosa diisolasi dari serat kayu meranti dan bambu betung untuk menghilangkan lignin dan hemiselulosa dengan menggunakan natrium klorit, asam asetat glasial dan KOH. Selulosa hasil isolasi kemudian diasetilasi dengan penambahan asetat anhidrid dan asam perklorat sebagai katalis sehingga terbentuk selulosa asetat. Selanjutnya selulosa asetat didispersikan ke dalam pelarut aseton dan ditambahkan poli asam laktat (PLA) yang diaduk hingga merata dan disimpan dalam nampan berlapis teflon, kemudian dikeringkan. Campuran PLA dan selulosa asetat yang telah dikeringkan kemudian diproses kneading menggunakan labo plastomill dan dikempa panas pada suhu 140oC untuk dijadikan komposit. Pengujian sifat mekanik terhadap komposit dilakukan menggunakan universal testing machine (UTM) untuk mengetahui nilai keteguhan patah. Berdasarkan hasil uji bending terjadi peningkatan kekuatan pada komposit PLA dan selulosa asetat kayu meranti (58,33 N/mm2) atau komposit PLA dan selulosa asetat bambu betung (57,21 N/mm2) dibandingkan matriks PLA (51,86 N/mm2). Proceeding seminar Nasional Teknologi Hijau I, P: 161-167 ISBN: 978 602 285 015 1