SDI Logo
Organization
Kabupaten Nias Selatan

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Informasi Dataset

07-11-2022

12-08-2024

c7c34bbb-d3c0-42bf-bc75-73ad2946cf8b

Dataset Serupa
Karakterisasi Sodium Lignosulfonat dari Lindi Hitam Ampas Tebu dengan Perlakuan ...

Studi pemanfaatan limbah cair pengolahan ampas tebu menjadi lignosulfonat telah ...

Pemanfaatan Biomassa Lignoselulosa Ampas Tebu untuk Produksi Bioetanol

Ampas tebu sebagai limbah pabrik gula merupakan salah satu bahan lignoselulosa y...

Pengaruh Perlakuan Panas dan Penempaan terhadap Sifat Kekerasan dan Struktur Mik...

Indonesia memiliki sumber bijih nikel laterit dan batubara yang melimpah. Walaup...

Pengaruh Berbagai Perlakuan Terhadap Struktur Kristal Terak Timah

Telah dilakukan berbagai perlakuan pendahuluan terhadap terak timah yang telah d...

Pengaruh Perlakuan Pendahuluan dengan Jamur Trametes versicolor Terhadap Kadar L...

Pemanfaatan biomassa berlignoselulosa sebagai sumber energi alternatif bio-etano...

INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.

Pengaruh Pra Perlakuan Basa pada Ampas Tebu terhadap Karakterisasi Pulp dan Produksi Gula Pereduksi

Terbatas

Ampas tebu merupakan limbah lignoselulosa yang cukup strategis dan menjanjikan sebagai bahan baku bietanol yang berkelanjutan di Indonesia karena kandungan karbohidrat yang tinggi dan ketersediaannya yang melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pra perlakuan basa pada karakterisasi pulp ampas tebu serta gula pereduksi yang dihasilkan dengan metode hidrolisis enzimatis sebagai bahan baku bioetanol. Ampas tebu diberikan pra perlakuan dengan dua pelarut basa, yaitu masing-masing larutan alkali atau NaOH (1%, 2%, 3%) dan larutan kapur atau Ca(OH)2 (0,1, 0,2, 0,3 g Ca(OH)2/g bahan) pada suhu 121°C selama 30, 60 dan 90 menit. Pra perlakuan NaOH lebih efektif dalam menurunkan kadar lignin dibandingkan Ca(OH)2 yang berperan dalam meningkatan rendemen gula pereduksi yang diperolehnya. Meskipun demikian, kondisi pra perlakuan yang relatif keras dapat berkontribusi terhadap menurunkan rendemen gulanya. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan kerusakan struktur serat dan terjadinya rekristalisasi selulosa. Rendemen gula pereduksi tertinggi yang dihasilkan dari proses hidrolisis enzimatis selama 48 jam setelah pra perlakuan NaOH adalah 45,69%, sedangkan setelah pra perlakuan Ca(OH)2 adalah 28,42%. Jurnal Riset Industri, Vol. 10, No. 3. Hal. 147-161

Data and Resources

Metadata

Version
Produsen Data
Email Produsen Data
Walidata
Email Walidata
Periode Data
Akses Data
Kode Daftar Data
Kode Indikator MMS
Kode Standar Data
Satuan
Ukuran
Jenis Data
Kategori
Data Prioritas
Kriteria Prioritas
Indikator Prioritas
Kode Metadata Kegiatan