Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
2c4ab242-c94c-4075-84a9-aaf5d05a494c
Telah dilakukan percobaan reduksi bijih nikel laterit jenis limonit sebagai baha...
Telah dilakukan studi karakteristik terhadap hasil kalsinasi pada bijih nikel la...
Experiment in reduction has been done to the limonite type of nickel laterite de...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum pada proses reduksi se...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu reduksi terhad...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Proses Kalsinasi Terhadap Bijih Nikel Laterit Jenis Limonit Pada Temperatur 600 OC, 800 OC dan 1000 OC
Telah dilakukan karakterisasi terhadap bijih nikel laterit jenis limonit hasil kalsinasi pada temperatur 600oC, 800oC dan 100oC. Bijih nikel limonit terlebih dahulu di oven untuk menghilangkan air yang masih terkandung didalam bijih. Tahap selanjutnya yaitu digerus menjadi serbuk dengan ukuran kurang lebih 100 mesh. Serbuk sampel dimasukkan ke dalam crussible kemudian di kalsinasi dalam muffle furnace selama 1 jam. Proses kalsinasi dilakukan pada varisasi temperatur 600, 800, dan 1000 °C. Hasil dari penelitian ini kemudian dianalisa dengan menggunakan XRD dan SEM. Hasil dari proses kalsinasi nikel limonit pada temperatur 600-1000 °C selama 1 jam menyebabkan serbuk limonit dengan fasa lizardite dan geotite terdekomposisi dan membentuk fasa baru berupa Fe-ringwoodite. Dari hasil SEM dapat dilihat bahwa proses kalsinasi menyebabkan bertambah besarnya ukuran partikel dalam bijih limonit. Proses kalsinasi terhadap bijih limonit meningkatkan kemampuan agregasi partikel dalam bijih limonit sehingga menyebabkan bertambah besarnya ukaran partikel. Berdasarkan hasil maping, terlihat bahwa tidak terjadi perubahan terhadap kelimpahan dan persebaran logam-logam dalam bijih limonit setelah dilakukan kalsinasi, hal tersebut dapat terjadi karena pemanasan tidak mampu menghilangkan kandungan logam dalam bijih limonit melainkan hanya merubah fasa meneral. Seminar Nasional Metalurgi dan Material IX 2016