Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
51f9bb91-0310-4a9c-b428-d9017495adf1
Sumber utama energi di Indonesia masih bertumpu kepada bahan bakar minyak yang b...
Pemanfaatan biomassa berlignoselulosa sebagai sumber energi alternatif bio-etano...
Perkembangan otomotif dunia memasuki babak baru dengan lahirnya kendaraan ramah ...
PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN LUAS AREAL KELAPA SAWIT
PRODUKSI KELAPA SAWIT
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Seleksi Jamur Basidiomycetes Untuk Menurunkan Kadar Lignin Pada Limbah Cair Kelapa Sawit
Telah dilakukan penelitian mengenai Seleksi jamur Basidiomycetes untuk menurunkan kadar lignin pada limbah cair kelapa sawit. Industri kelapa sawit merupakan industry yang sedang berkembang di Indonesia. Selain menghasilkan minyak kelapa sawit, industri ini juga menghasilkan limbah cair kelapa sawit. Limbah ini mempunyai kandungan BOD dan COD yang tinggi, sehingga berbahaya bagi lingkungan bila dibuang sembarangan. Beberapa jamur Basidiomycetes menghasilkan ensim lakase yang dapat menguraikan lignin yang terkandung pada limbah cair kelapa sawit. Tujuan penelitian untuk memperoleh isolat jamur Basidiomycetes yang menghasilkan ensim lakase tinggi sehingga dapat digunakan untuk mendegradasi limbah cair kelapa sawit. Limbah cair kelapa sawit diambil dari industri kelapa sawit di Bangka. Isolat jamur berasal dari sekitar kebun di Cibinong Science Centre. Dari proses isolasi, diperoleh 9 isolat jamur, 7 isolat dapat membentuk clear zone pada media Poly R-478 padat. Jamur Pycnoporus cinnabarinus I2 menghasilkan aktivitas ensim lakase paling tinggi, yaitu 10,47 unit/ml/menit. Jamur ini juga dapat mendegradasi Poly R-478 sebanyak 43,45 persen dalam waktu 20 menit. Pycnoporus cinnabarinus I2 dapat menurunkan warna limbah cair kelapa sawit sebanyak 72,25 persen dengan penambahan sukrosa pada kultur dan waktu inkubasi selama 15 hari. Pycnoporus cinnabarinus dapat digunakan untuk mendegradasi limbah cair kelapa sawit. Prosiding Seminar Nasional Biologi 2, 13 April 2017. Hlm: 487-495