SDI Logo
Organization
Kabupaten Nias Selatan

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Informasi Dataset

07-11-2022

13-08-2024

db725cb7-981d-463a-a410-17872dc9782d

Dataset Serupa
Keanekaragaman Genetik Beberapa Spesies Ikan Pelangi Irian Melalui Mitokondria D...

Ikan pelangi Irian atau kelompok Rainbowfishes tersebar di Papua dan Australia, ...

Teknik Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Identifikasi Poten...

Lukulo Upstream Watershed is watershed which located in Central Java with coordi...

Aplikasi kajian DNA Molekuler dan Fenotipik pada Program Pelepasliaran Burung Ka...

There are six species of cockatoos in Indonesia which are well known as exotic, ...

DNA Barcoding: Foundations And Applications For Southeast Asian Freshwater Fishe...

Identifying and delineating species are the primary tasks of taxonomy. Owing to ...

DNA Barcoding Sebagai Data Dan Manfaatnya Bagi Ikan Hias Indonesia

Banyak jenis ikan hias asli yang belum terungkap identitas dan pemanfaatannya ol...

INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.

Teknik Molekuler untuk Identifikasi Spesies Ordo Cetartiodactyla Menggunakan DNA Barcode

Terbatas

Di Indonesia banyak terjadi kasus produk makanan yang berasal dari ternak tidak jelas identitasnya. Sebagian besar kasus yang terjadi berasal dari ordo Cetartiodactyla yang banyak dikonsumsi sebagai sumber protein hewani. Oleh sebab itu diperlukan alat identifikasi spesies yang akurat dari organ tubuh/daging atau produk olahan yang berasal dari hewan tersebut untuk menyelesaikan berbagai kasus yang dapat merugikan konsumen. Keragaman urutan sekuen gen sub unit cytochrome c oxidase subunit I (COI) telah terbukti menjadi alat yang efektif untuk identifikasi spesies hewan. Studi ini menganalisis 112 spesimen terdiri dari 4 Famili, 10 Genus dan 15 spesies dari ordo Cetartiodactyla yang dikumpulkan dari berbagai lokasi di Indonesia. Hasil yang didapat dari studi ini menunjukkan bahwa gen ini sangat cocok untuk mengidentifikasi tingkat spesies pada hewan tercermin pada pohon filogeni yang terbentuk. Jarak genetik dalam spesies berkisar antara 0-0,7% (rata-rata 0,13±0,05%) dan antar spesies berkisar antara 2-28%, dalam genus berkisar antara 8,8-27,4% (rata-rata1,36±0,037%) dan antar genus berkisar antara 8,8-27,4%, sedangkan dalam famili berkisar antara 5,8-11,9% (rata-rata 7,8±2,85%) dan antar famili berkisar antara 18,6-26,3%. Hasil konstruksi pohon filogeni Cetartiodactyla menunjukkan semua spesies membentuk sebuah cluster kohesif yang jelas berbeda. Zoo Indonesia, Vol. 21, No. 2. Hal. 1-8

Data and Resources

Metadata

Version
Produsen Data
Email Produsen Data
Walidata
Email Walidata
Periode Data
Akses Data
Kode Daftar Data
Kode Indikator MMS
Kode Standar Data
Satuan
Ukuran
Jenis Data
Kategori
Data Prioritas
Kriteria Prioritas
Indikator Prioritas
Kode Metadata Kegiatan