Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
08d6a2a0-6634-4166-b27e-50d9f9dd64dc
2-Methoxyethanol (2-ME) has been widely used in industry. This compound is known...
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi baik hewan, tumbuhan, maupu...
Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi pengaruh ektsrak buah merah terha...
Telah dilakukan penelitian aktivitas antiinflamasi akstrak daun tembelekan (Lant...
This research was conducted to observe immunomodulator properties by in vitro as...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Efek Toksisitas Ekstrak Pegagan (Centella Asiatica Linn.) Pada Organ Dan Jaringan Mencit (Mus Musculus)
Uji toksisitas pada ekstrak air pegagan (Centella asiatica Linn) telah dilakukan. Ekstrak diberikan pada mencit (Mus musculus) secara oral, dosis tunggal dan harian. Pengaruhnya pada organ dan jaringan dievaluasi dengan mengamati patologi dan anatomi dari jantung, hati dan ginjal serta nilai LD 50 Perlakuan dosis rendah ternyata semua organ yang diamati masih dalam keadaan normal, tetapi pada dosis tinggi mengakibatkan terbentuknya noda putih pada hati, noda hitam pada jantung sedangkan pada ginjal terbentuk noda putih. Pengamatan histo-patologi menunjukkan bahwa pada pemberian ekstrak dosis rendah semua jaringan yang diamati masih dalam keadaan normal, tetapi pada dosis tinggi mengakibatkan kerusakan pada jatingan otot dan inti sel pada jantung, sedangkan warna hati berubah menjadi merah bata dan terdapat noda putih (disebabkan oleh adanya kerusakan sel dan akumulasi leukosit). Degenerasi dan konjesti sinusoid terjadi pada jaringan hati, sedangkan pada ginjal mengakibatkan nekrosis dan degenerasi protein karena kerusakan membran pada glomerolus. Nilai LD 50 ekstrak pegagan adalah 13,6 g/kg BB. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak pegagan termasuk dalam kategori roksisitas rendah (5-15 g/kg BB) sehingga penggunaannya pada fitoterapi harus dengan pengawasan seorang ahli dan diberikan pada dosis rendah dalam jangka waktu yang pendek. Majalah Farmasi Indonesia Vol. 21 No. 1. 2010. P: 40 – 47.