Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
fbe2ea4d-e9a2-4958-8c37-ff80fee741a2
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum pada proses reduksi se...
Telah dilakukan studi karakteristik terhadap hasil kalsinasi pada bijih nikel la...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu reduksi terhad...
Indonesia merupakan negara yang mempunyai cadangan nikel laterit yang cukup besa...
Di Indonesia, bijih nikel laterit yang merupakan bijih nikel laterit kadar renda...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Karakterisasi Hasil Reduksi Selektif Bijih Nikel Limonit yang Diikuti Pemisahan Magnetik Menggunakan XRD dan SEM-EDS
Cadangan bijih nikel kadar tinggi semakin menurun sehingga pemanfaatan nikel kadar rendah menjadisalah satu solusinya. Bijih nikel laterit merupakan bijih nikel kadar rendah yang jumlahnya cukupmelimpah, sehingga berpotensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan, namun sampai saat ini masihditemui berbagai kendala untuk dapat memanfaatakan bijih nikel laterit, untuk itu perlu dilakukanpenelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi hasil proses pemisahanmagnetik yang terdiri dari konsentrat dan tailing yang sebelumnya telah direduksi dengan penambahanCaSO4. Bijih nikel limonit dioven terlebih dahulu untuk mengurangi kadar airnya, kemudian dihancurkan,dihaluskan dan diayak dengan menggunakan jaw crusher, disk mill dan sieve ukuran 100 mesh secaraberturut-turut, bijih yang tertinggal di sieve 100 mesh yang digunakan untuk proses. Bijih dicampurdengan reduktor dan CaSO4 masing-masing 10 persen dan 5 persen dari massa bijih yang digunakan. Campuranyang telah homogen ditempatkan pada crusible grafit kemudian direduksi pada muffle furnace carboliteselama 1 jam pada suhu 1000ºC. Hasil reduksi kemudian dilakukan pemisahan magnetik sehinggadihasilkan konsentrat dan tailing yang kemudian dikarakterisasi dengan XDR dan SEM-EDS. Hasilpengujian XRD menunjukkan bahwa pada konsentrat fasa Fe-Ni mempunyai intensitas tertinggisedangkan pada tailing fasa SiO2 mempunyai intensitas tertinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa prosespemisahan magnetik dapat memisahkan Fe-Ni pada konsentrat dengan SiO2 pada tailing sehinggameningkatkan intensitas Fe-Ni yang dihasilkan. Hasil pengujian SEM EDS menunjukkan hasil yangsesuai dengan pengujian XRD. Penambahan CaSO4 dapat memicu pembentukan fayalit dan kuarsa hinggasuhu 750ºC, selebihnya pembentukan akan melambat.Kata Kunci: pemisahan magnetik, konsentrat, tailing, nikel, limonit. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia UNPAR 2017 Teknologi Proses dan Produk Berbasis Sumber Daya Alam Indonesia Bandung, 4 Mei 2017