Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
c44f9bf6-6b7d-46d3-80bf-eb4c3f2bbfbe
Seleksi ubi kayu berdasarkan perbedaan waktu panen dan inisiasi kultur in vitro....
Kebutuhan Indonesia akan ubi kayu sebagai bahan baku industri dalam waktu yang a...
Pennisetum purpureum merupakan sumber hijauan pakan ternak yang potensial untuk ...
Cymbidium hartinahianum di habitat aslinya terancam punah, oleh sebab itu dilaku...
Cymbidium hartinahianum with common name anggrek Tien Soeharto or anggrek hartin...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Multiplikasi Tunas Kultur Ubi Kayu Dengan Teknik Sambung Pucuk (Grafting) In Vitro
Mikrografting in vitro adalah salah satu teknik perbanyakan vegetatif yang dilakukan secara aseptik dengan teknik kultur sebelum menggabungkan keunggulan batang bawah dan daun tanaman. Perbanyakan ubi kayu secara konvensional, sebagai salah satu makanan pokok penting di dunia, memiliki keterbatasan karena ketergantungannya terhadap waktu dan musim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan metode yang tepat dan efektif untuk mikrografting singkong in vitro. Dua genotipe singkong yaitu varietas Adira 4 dan genotipe Gebang digunakan sebagai sumber batang bawah dan daun dengan melakukan sayatan V secara aseptik. Eksplan dikultur pada media Murashige Skoog (MS0) tanpa zat pengatur tumbuh dalam dua bentuk media yang berbeda yaitu medium cair dan medium padat. Setiap media perlakuan terdiri dari satu tanaman sambung pucuk in vitro dengan dua ulangan pada masing-masing kombinasi. Parameter pertumbuhan termasuk tingkat kelangsungan hidup tunas sambung pucuk, jumlah daun dan tinggi tunas serta panjang akar batang bawah telah diamati secara intensif per minggu selama 11 minggu. Aklimatisasi tanaman sambung pucuk dilakukan pada medium yang terdiri dari tanah: kompos: pasir (1:1:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tunas sambung pucuk pada media MS padat dan cair diperoleh 33,3%. Kinerja pertumbuhan terbaik diperoleh pada tanaman sambung pucuk yang dikultur di media cair, yang dapat dilihat dari semua parameter yang diamati. Tanaman sambung pucuk menunjukkan 100% bertahan hidup setelah di aklimatisasi di rumah kaca. Penelitian ini menunjukkan keberhasilan kali pertama dalam teknik sambung pucuk in vitro dengan menggunakan berbagai bentuk media kultur, walaupun keefektifan metode ini harus ditingkatkan lebih lanjut. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UMJ “Pertanian dan Tanaman Herbal Berkelanjutan di Indonesia”