Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
13-08-2024
a9503398-d0b7-4be1-b4b2-e7365a86f56b
Penelitian pembenihan kima sampai mencapai ukuran siap tebar telah banyak dilaku...
Abalone tropis (Haliotis asinine) termasuk gastropod laut yang memiliki nilai ek...
This research is aimed to describe studi on embryogenesis and larva development ...
Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan usaha budidaya kerang mut...
Pengaruh aktivitas antropogenik terhadap ekosistem perairan telah mendorong berk...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Pemijahan dan Perkembangan Larva Siput Gonggong (Strombus Turturella)
Siput gonggong (Strombus turturella) merupakan salah satu komoditas perikanan yang sering dieksploitasi sehingga populasinya semakin menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pemijahan dan perkembangan larva siput gonggong di laboratotium. Pemijahan induk siput gonggong dilakukan pada bak berkapasitas 1 ton. Perangsangan pemijahan dilakukan melalui penggantian air bak sebanyak 90% setiap 24 jam hingga induk siput betina melepaskan telur-telurnya. Pemijahan didahului dengan peristiwa kopulasi, dan fertilisasi terjadi di dalam tubuh betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelahan sel telur pertama kali terjadi dua jam setelah telur dilepaskan oleh induk betina. Pembelahan sel telur terus berlangsung, mulai dari dua sel, empat sel, hingga multisel. Sel telur memasuki fase gastrula 48 jam setelah pemijahan. Selanjutnya embrio memasuki fase trokofor dan menetas 96 jam setelah telur dilepaskan. Masa larva berenang bebas berlangsung selama empat hari untuk kemudian mengendap (settle) di dasar bak seiring dengan terbentuknya cangkang yang pertama kali. Larva berkembang hingga mencapai ukuran cangkang 5 mm setelah 20 hari. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 4, No. 1, Hal. 107-113