Badan Riset dan Inovasi Nasional
07-11-2022
12-08-2024
9c031a78-fa27-422f-9f4e-1bff074b6da3
Study of chromosome as well as DNA of chloroplast and nuclear DNA then compared ...
Untuk membuktikan bahwa suatu spesies sebagai spesies baru dapat dilakukan tidak...
Nine species of Salvia i.e. Salvia japonica, S. lutescens, S. pygmaea, S. isensi...
Decaspermum fruticosum atau sering dikenal dengan nama daerah Ipis Kulit adalah ...
The genus of Baccaurea comprise of 80 species which distributes in Asia and Paci...
INFORMASI: Data berikut ini masih dalam proses pemenuhan Prinsip SDI.
Pendekatan Konservasi Berdasarkan Variasi Genetika Populasi Pada Tumbuhan: Suatu Studi Kasus Pada Salvia Spp. (Lamiaceae)
Variasi genetika dari hasil elektroforesis isozim digunakan untuk mendeteksi keberadaan aiel pada Salvia japonica, S. lutescens, S. isensis, S. pygmaea, S. hayatana, S. arisanensis, S. nipponica, S. glabrescens dan S. plebeia (Lamiaceae) dan implikasi konservasinya. Parameter variasi genetika pada populasi adalah dihitung dengan POPGENE meliputi persentase loci polimorfik (P %), rata-rata jumlah alel per lokus (A) dan keragaman gen (heterozigot) yangdiharapkan (He). Variasi genetika tingkat spesies yang paling tinggi pada S. japonica (P= 100 %, A = 3,50, He = 0,400) dan yang paling rendah pada S. plebeian (P= 0 %, A = 1, He = 0). Hubungan antara frekuensi alel dengan tiga parameter variasi genetika nyata signifikan. Variasi genetika yang rendah ditunjukkan pada populasi S. plebeia, S. hayatana dan S. glabrescens, akan tetapi alel privat pada S. japonica (3 aiel privat), S. niponnica (2), S. glabrescens (1) dan S. plebeia (2) membuktikan bahwa diferensiasi genetika terjadi menjauh jarak genetikanya dari spesies yang lainnya. Prioritas diperlukan untuk melindungi populasi S. plebeian dan tindakan konservasi untuk melindungi spesies ini baik itu konservasi ex situ maupun in situ untuk mencegah penyusutan populasi sekaligus habitatnya. Prosiding Seminar Nasional Sains II Peningkatan Peran Sains dalam Pertanian dan Industri FMIPA-IPB. Bogor, 14 November 2009. hal. 521-528